Kapolda Sofjan Belum Terima Perintah dari Wakapolri Chaeruddin
Jumat, 5 Desember 2003 17:25 WIB
"Kapal ini hanya boleh satu nahkoda. Kalau dua nahkoda yang satu mau ke utara, yang satu mau ke selatan, kapal ini bisa hilang arah. Bisa-bisa kapal ini tenggelam," tambah Sofjan menganalogikan. Kapolda tampak hadir di sela-sela pembukaan Pameran Lingkungan Hidup 2001, yang dihadiri pula oleh Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri. Ia sempat bertemu dan bersalaman dengan Wapres di depan pintu masuk ruang pameran, Assembly Hall, JCC.
Kapolda menekankan, Polri masih tetap solid. "Solid dalam arti bahasa Indonesianya, utuh, kuat dan kukuh," tandasnya. Ia juga membantah sikap para perwira tinggi Polri yang mendukung Bimantoro merupakan pertanda mulai terjunnya kepolisian dalam politik praktis. "Tidak ada dukung-dukungan. Perwira-perwira tinggi ini menunjukkan sikap bahwa kita alat negara, alat hukum dan bukan alat politik atau kekuasaan," kata Jacob lugas. Namun, ia juga mengingatkan agar kita tidak dengan serta merta alergi dengan politik.
Dalam kesempatan tersebut, Jacob membantah bahwa Kapolri (nonaktif) menolak untuk dipensiunkan. Seperti diketahui, menurut Menko Polsoskam Agum Gumelar, Bimantoro akan memasuki masa pensiun pada Juli mendatang. Namun, menurut Kapolri (nonaktif) saat pertemuan dengan Komisi I DPR, Rabu (6/6) lalu, ia baru akan pensiun pada 3 November nanti. "Di TNI dan Polri itu kan ada ketentuan dan prosedur untuk pensiun. Ada melalui Wanjakti, yaitu mengajukan dulu sebelumnya, lalu kita tanda tangan bahwa kita mau pensiun. Jadi prosedur itulah yang harus dilalui," papar Jacob. (dara meutia uning)