Universitas Islam Bentuk Crisis Center Korban NII  

Reporter

Editor

Selasa, 26 April 2011 17:31 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga belum mendapat laporan mahasiswanya terkena korban paham gerakan Negara Islam Indonesia meski tak menampik adanya fenomena paham NII di kampus yang mahasiswanya belajar tentang agama itu.

Guna memastikan adanya korban gerakan itu, UIN membentuk tim Crisis Center yang akan dibuka mulai pekan depan. "Kami harapkan dengan dibukanya Crisis Center, para korban melapor kepada universitas sehingga terdeteksi jumlahnya," kata Rektor UIN, Musya Asari, kepada Tempo, Selasa (26/4).

Dengan melapor kepada pihak universitas, menurut Musya, para korban akan didampingi tim psikologis yang disiapkan oleh kampus. "Karena dampak psikologisnya sangat kompleks," ujarnya.

Tak hanya membentuk tim Crisis Center, UIN juga tengah menggodok redesain kurikulum di kampus UIN guna mengantisipasi gerakan paham NII. Caranya, kurikulum pendidikan di UIN akan dirancang berperspektif Indonesia.

"Misalnya di Fakultas Ekonomi, tidak mungkin Indonesia yang menganut ekonomi kerakyatan jika fakultasnya mengadopsi pendidikan barat yang kapitalis," kata Musya.

Redesain kurikulum tidak hanya mengantisipasi gerakan paham NII atau radikalisme di kampus. Musya mengatakan redesain kurikulum ini juga memiliki tujuan besar untuk visi Indonesia ke depan dalam kerangka kemajemukan Indonesia. "Agar agama mampu diaplikasikan untuk menghargai toleransi dan pluralisme," katanya.

Dia menilai paham NII masuk ke kampus-kampus lantaran terjadi frustrasi besar-besaran di semua lini. "Ini karena politik, hukum, budaya, ekonomi di masyarakat dan di kampus yang membuat persinggungan besar bagi mahasiswa," katanya. "Di kampus, mahasiswa mengalami frustrasi karena setelah lulus mau kerja di mana."

Direktur Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada, Sentot Haryanto, menilai redesain kurikulum untuk mengantisipasi gerakan paham NII di kampus UGM tidak mungkin hanya dilakukan di tingkat perguruan tinggi saja. "Itu harus dimulai dari pendidikan TK sampai perguruan tinggi," kata Sentot.

UGM akan melakukan pencegahan dengan melibatkan orang tua untuk memutus mata rantai penyebaran NII di kampus. Terhadap mahasiswa, Sentot juga berpesan agar rekannya tak menerima penitipan tanda tangan saat rekan mereka membolos. "Karena bisa saja mereka titip, padahal mereka membolos ke luar kota untuk baiat," kata Sentot.

Untuk orang tua, Sentot juga berpesan bila anaknya masih kuliah semester awal, namun meminta uang praktik kerja lapangan, diharapkan agar orang tua curiga atas permintaan anaknya. "Ini karena korban NII dimintai uang untuk kegiatan mereka," katanya.

Advertising
Advertising

BERNADA RURIT

NII

Berita terkait

Kasus Panji Gumilang dari Pencucian Uang hingga Penistaan Agama

5 hari lalu

Kasus Panji Gumilang dari Pencucian Uang hingga Penistaan Agama

Kilas balik kasus Panji Gumilang yang dikenakan pasal penistaan agama dan dilaporkan melakukan pencucian uang (TPPU).

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 142 Tersangka Terorisme Sepanjang 2023, 5 Orang Dilatih di Luar Negeri

20 Desember 2023

Densus 88 Tangkap 142 Tersangka Terorisme Sepanjang 2023, 5 Orang Dilatih di Luar Negeri

Densus 88 menangkap 142 tersangka dugaan tindak pidana terorisme dalam satu tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris yang Terafiliasi NII, Berupaya Gagalkan Pemilu 2024

3 November 2023

Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris yang Terafiliasi NII, Berupaya Gagalkan Pemilu 2024

"Mereka masing-masing ada di dalam suatu grup WhatsApp yaitu Kelompok Muslim United atau Maton Wasaton," ujar juru bicara Densus 88 Kombes Aswin.

Baca Selengkapnya

Banyak Alasan Daud Beureueh Lakukan Pemberontakan kepada Sukarno, Pejuang yang Terpinggirkan

16 September 2023

Banyak Alasan Daud Beureueh Lakukan Pemberontakan kepada Sukarno, Pejuang yang Terpinggirkan

Pascakemerdekaan, karena kecewa dengan pemerintahan Sukarno, Daud Beureueh memberontak. Dia mendirikan NII Aceh, ada alasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Sebut Kelompok NII Masih Nyata dan Pengikutnya Banyak

28 Agustus 2023

Ridwan Kamil Sebut Kelompok NII Masih Nyata dan Pengikutnya Banyak

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap jika pengikut NII saat ini masih nyata dan banyak. Ia mengimbau warga tak gampang terpengaruh.

Baca Selengkapnya

Pimpin Ikrar Janji Setia ke NKRI Pengikut NII, Ridwan Kamil: Puluhan Tahun Mereka Makar Bawah Tanah

28 Agustus 2023

Pimpin Ikrar Janji Setia ke NKRI Pengikut NII, Ridwan Kamil: Puluhan Tahun Mereka Makar Bawah Tanah

Ridwan Kamil mengatakan, negara siap merangkul dan memberikan perlindungan serta solusi masa depan bagi para pengikut NII yang telah bertobat.

Baca Selengkapnya

Begini Modus Panji Gumilang Lakukan Dugaan Pencucian Uang

27 Juli 2023

Begini Modus Panji Gumilang Lakukan Dugaan Pencucian Uang

Modus dugaan pencucian uang yang dilakukan Panji Gumilang mulai terungkap.

Baca Selengkapnya

Pasal Penodaan Agama yang Disangkakan kepada Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang

26 Juli 2023

Pasal Penodaan Agama yang Disangkakan kepada Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang

Panji Gumilang dilaporkan ke Bareskrim Polri terkait dugaan penistaan agama oleh Forum Pembela Pancasila dan NII Crisis Center. Bagaimana bunyinya?

Baca Selengkapnya

Cerita Mahfud Md Soal Muasal Ponpes Al Zaytun: Untuk Pecah NII Asli Kartosoewirjo

15 Juli 2023

Cerita Mahfud Md Soal Muasal Ponpes Al Zaytun: Untuk Pecah NII Asli Kartosoewirjo

Mahfud Md mengungkap asal muasal berdirinya Ponpes Al Zaytun yang dipimpin Panji Gumilang. Hasil operasi intelijen untuk memecah NII.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Sebut Panji Gumilang Ekor NII yang Dilemahkan Melalui Operasi Intelijen Ali Moertopo

12 Juli 2023

Mahfud Md Sebut Panji Gumilang Ekor NII yang Dilemahkan Melalui Operasi Intelijen Ali Moertopo

Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan Panji Gumilang dan Pesantren Al Zaytun merupakan rentetan dari gerakan Darul Islam dan Negara Islam Indonesia.

Baca Selengkapnya