TNI Menggunakan Kekuatan Berlebihan di Konflik Kebumen

Reporter

Editor

Selasa, 26 April 2011 15:22 WIB

Menara pantau latihan TNI AD yang dibakar massa. TEMPO/Aris Andrianto
TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Eksekutif Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam) Indriaswati Saptaningrum menilai ada penggunaan kekuatan berlebihan dilakukan anggota TNI Angkatan Darat dalam kasus kekerasan di Desa Setrojenar, Kebumen. Jawa Tengah. "TNI sudah berbuat di luar kewenangannya," kata Indriaswati di Kantor Elsam Jakarta, Selasa (26/4).

Indriaswati menilai seharusnya yang menindak adalah polisi. Namun, berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan tim Elsam, yang terjadi justru pihak TNI melarang aparat kepolisian masuk ke lokasi penyerangan. Ini menunjukkan bahwa TNI masih memiliki imunitas dari jeratan penegakan hukum. "Masih ada hegemoni TNI atas polisi," ujar Indriaswati.

Elsam bersama Institute Studi untuk Pengaduan Masyarakat (INDIPT) Kebumen dan Generasi Muda Nahdlatul Ulama Kebumen menerjunkan 7 orang untuk menginvestigasi penyerangan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Darat terhadap warga Desa Setrojenar. Investigasi dilakukan selama 6 hari di wilayah konflik Desa Setrojenar.

Dari hasil investigasi, Elsam menilai ada tindakan berlebihan anggota TNI Angkatan Darat. Elsam mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengembalikan supremasi hukum. "Kami ingin TNI lebih baik, jangan lagi ada peristiwa seperti di Kebumen ini lagi," kata Indriaswati.

Elsam juga mendesak DPR menjalankan fungsi pengawasan untuk mencegah pelanggaran HAM. "Kami ingin Komnas HAM tak masuk angin," kata Indriaswati.

Pada 16 April 2011, TNI Angkatan Darat melakukan penyerangan terhadap warga Desa Setrojenar yang menolak latihan militer di dekat perkampungan warga. Atas bentrokan itu, 4 orang tertembak dan korban lainnya mengalami pemukulan. Hingga saat ini warga desa masih mengalami trauma dan ketakutan.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

18 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

35 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

41 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

2 Mei 2020

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memilih bertugas sebagai tentara ketimbang menteri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

7 Februari 2018

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

Sejumlah kalangan menilai reformasi di tubuh TNI mengalami langkah mundur di masa Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

4 Februari 2018

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

Pengamat hukum Bivitri Susanti meminta nota kesepahaman Polri dan TNI soal pemeliharaan keamanan dan ketertiban dibatalkan.

Baca Selengkapnya