Menurut Ludovikus Taolin, dana tersebut telah ada di Dinas Pengairan NTT. Namun perbaikan tanggul belum bisa dilaksanakan, karena banjir masih terjadi.
”Tanggul yang rusak masih tertutup lumpur,” kata Ludovikus Taolin ketika dihubungi Tempo di Atambua, Senin, 18 April 2011.
Ludovikus Taolin menjelaskan, rusaknya tanggul di Sungai Benanain mengakibatkan 12 desa di Kabupaten Belu, terutama di Kecamatan Malaka Barat, berulangkali diterjang banjir bandang. Sejak akhir Maret 2011 lalu, tercatat lima kali daerah itu dilanda banjir.
Banjir menyebabkan 662 unit rumah mengalami rusak berat, 981 rumah rusak ringan, dan 194 hektare lahan pertanian tidak bisa ditanami.
"Kerugian akibat banjir tersebut mencapai Rp 20 miliar," papar Ludovikus Taolin.
Sebelumnya, Wakil Gubernur NTT Esthon Foenay mengatakan Pemerintah Provinsi NTT segera menata ulang Daerah Aliran Sungai (DAS) Timor dari kawasan Sungai Noelmina di Kabupaten Kupang, Sungai Noemuti di Kabupaten Timor Tengah Utara, hingga Sungai Benanain di Kabupaten Belu.
"Sudah ada kesepakatan bersama tentang manajemen DAS Timor," ujar Esthon Foenay katanya. YOHANES SEO.