Dubes AS Ralph L. Boyce: Saya Tak Ingin Campur Tangan Penyelesaian Konflik di Aceh
Reporter
Editor
Rabu, 23 Juli 2003 14:47 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Tawaran pemerintah Amerika Serikat (AS), melalui Duta Besar Ralph L. Boyce, untuk menjadi fasilitator dalam penyelesaian konflik Aceh mengundang perhatian publik. Dalam perbincangan khusus dengan Tempo News Room di kantornya Jumat (15/2) petang, setelah tiba dari Sumatera Utara, Boyce menegaskan penawarannya itu baru berlaku dengan syarat jika ada permintaan dari pemerintah Indonesia. Sejauh ini belum ada permintaan resmi dari pemerintah Indonesia kepada AS untuk menjadi fasilitator. Boyce menjelaskan tawaran yang ia sampaikan di sela-sela kunjungannya ke Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) itu bukan sebagai mediator. "Ada perbedaan besar antara pengertian sebagai mediator dan fasilitator," ujarnya. Lebih lanjut Boyce menuturkan pengertian fasilitator lebih merujuk kepada penyediaan tempat. Bahkan juga mengajak negara sahabat lain dari pemerintah Indonesia untuk bersama-sama membantu terselenggaranya dialog dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). "Kalau mediator berarti lebih pada bentuk keikutsertaan AS secara aktif di lapangan. Menghubungi kedua belah pihak [pemerintah Indonesia dan GAM], lalu ikut mengawasi pelaksanaan gencatan senjata, pokoknya harus serba aktif dan selalu terlibat dalam setiap tahap penyelesaian konflik," Boyce menambahkan. Boyce mengaku pemerintah AS hingga kini tidak menginginkan posisi sebagai mediator dalam konflik Aceh. Hal ini bukan berangkat dari keengganan Gedung Putih untuk membantu Indonesia. "Tapi kami melihat konflik yang muncul di Aceh masih berada dalam koridor persoalan dalam negeri Indonesia. Jadi kemelut Aceh adalah persoalan yang mestinya harus diselesaikan antarbangsa Indonesia sendiri," tutur Boyce menegaskan. Dengan berfungsi sebagai fasilitator maka Boyce tidak merasa campur tangan terhadap penyelesaian konflik di Aceh. Apalagi Boyce mengingatkan pemerintah AS telah menegaskan posisinya secara jelas dalam konteks perselisihan Indonesia-GAM. "Kami tidak mendukung sama sekali tuntutan [GAM untuk memerdekakan diri dari Indonesia]. Kami tidak mendukung apa pun gerakan kemerdekaan yang ingin melepaskan Aceh dari Indonesia. Kami juga berulangkali menegaskan komitmen AS untuk mendukung keutuhan wilayah Indonesia," ujarnya. (Widjajanto/Dyah Prabandari)
Berita terkait
Proliga 2024: Giovanna Milana Sumbang Poin Tertinggi, Jakarta Pertamina Enduro Kalahkan Jakarta Electric PLN
6 menit lalu
Proliga 2024: Giovanna Milana Sumbang Poin Tertinggi, Jakarta Pertamina Enduro Kalahkan Jakarta Electric PLN
Giovanna Milana alias Gia membawa tim bola voli putri Jakarta Pertamina Enduro mengalahkan Jakarta Electric PLN di pekan kedua Proliga 2024.