TEMPO Interaktif, Jakarta: Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi memberikan peluang besar kepada berkembangnya tenaga kerja sukarela. Tenaga kerja ini dapat membantu pembangunan di bidang usaha-usaha kecil. Tidak ada persyaratan khusus untuk menjadi sukarelawan. Peluang ini diberikan untuk menyambut hari sukarelawan sedunia yang jatuh besok, Jumat (5/12). Saat ini terdapat sebanyak 4.000 sukarelawan asal Indonesia yang tersebar di berbagai desa. Mereka terlibat dalam usaha pembangunan, membantu lurah atau masyarakat secara langsung. Para sukarelawan berupaya agar usaha yang dirintis masyarakat tetap hidup. "Jadi tidak minta-minta," kata Kepala Sub Tenaga Kerja Sukarela dan Kerja Sama Pusat Pengembangan sukarelawan Nurmia Sinaga di Jakarta, Kamis (4/12). Menurut Nurmia, di masyarakat terdapat kaum intelektual dan orang-orang yang mempunyai talenta. Mereka tersebar di berbagai sektor baik di sosial ekonomi maupun industri. Tidak semua orang intelektual mempunyai talenta begitu pula sebaliknya. Nurmia mengatakan, dengan adanya sukarelawan diharapkan ada penggabungan antara kaum intelektual dengan orang-orang yang mempunyai talenta. "Mereka tidak saling tergantung namun saling membantu," ujarnya. Saat ini sukarelawan yang berada di Surabaya tengah mengembangan perlindungan terhadap lingkungan hidup. Mereka menanam pohon di daerah-daerah tertentu. Daerah tersebut diharap menjadi pusat penghijauan di kota Surabaya. Bagi para sukarelawan tidak diberikan bayaran. Namun mereka diberi uang sebagai biaya hidup. Jika para sukarelawan tersebut diberikan gaji berarti bukan merupakan tenaga sukarela. "Uang biaya hidup tidak boleh diatas upah minimum regional. Jika sama berarti mereka pegawai," katanya. Ia mengakui, saat ini belum ada tenaga sukarela di Indonesia. Namun jika dilihat dari segi kualitas, banyak tenaga sukarela yang mempunyai komitmen. Mereka masih mempunyai semangat untuk membantu masyarakat. Tenaga kerja sukarela diberikan penghargaan berupa kepercayaan dari Depnakertrans untuk mengelola para sukarelawan se-Indonesia. Saat ini citra tenaga sukarela harus disejajarkan dengan pemerintah. "Tidak ada yang di atas tidak ada yang bawah," katanya. Ia mencontohkan, peringatan hari sukarelawan sedunia saat ini sudah dikelola lembaga sukarela nasional maupun internasional. Konvensi yang sedang berlangsung sepenuhnya di selenggarakan lembaga sukarelawan. Depnakertrans hanya memfasilitasi saja. Ia menambahkan, saat ini terdapat tenaga sukarela yang membantu usaha kecil masyarakat dalam bentuk tenaga dan pikiran. Namun bantuan ini bukan berarti membuat ketergantungan pengusaha kecil terhadap tenaga sukarela. Setelah lepas, para pengusaha kecil diharapkan menjadi mitra tenaga sukarela. Tenaga sukarela asing yang berada di Indonesia saat ini ada 51 orang. Mereka berasal dari lembaga sukarelawan asing sedunia seperti, United Nation Volunteer dan Canadian University Service Overseas (CUSO). Saat ini peran mereka di Indonesia sudah mendapat izin dari Depnakertrans. Mereka dapat diterima di desa. Agriceli - Tempo News Room
Berita terkait
Respons Ketua DPW PSI Jawa Tengah soal Mosi Tidak Percaya dari 25 DPD
1 menit lalu
Respons Ketua DPW PSI Jawa Tengah soal Mosi Tidak Percaya dari 25 DPD
Disebutkan 25 DPD PSI di Jawa Tengah melayangkan mosi tidak percaya kepada DPW PSI Jawa Tengah. Begini respons ketua DPW PSI.