Perompak Somalia Memutus Kontak

Reporter

Editor

Kamis, 14 April 2011 04:20 WIB

AP/Carlos Dias, NATO

TEMPO Interaktif, Jakarta - Perompak Somalia memutus kontak dengan keluarga awak kapal MV Sinar Kudus yang mereka sandera. Kontak terakhir keluarga dengan awak kapal berlangsung Rabu lalu, ketika perompak mematok batas waktu penyerahan uang tebusan. "Sudah diputus, karena batasnya kemarin (Rabu)," kata Isti Datin, ibunda kru mesin (second engineer) Sinar Kudus, Jecky Sarwo, melalui telepon kepada Tempo kemarin.

Febi Susilo, adik ipar Mualim I Kapal Masbukhin, mengatakan, dalam kontak terakhir, kakaknya itu mengeluhkan menipisnya cadangan perbekalan dan obat-obatan di kapal. “Mereka mencoba menghemat,” ujar Febi.

Masbukhin juga mengabarkan pulihnya 12 awak kapal yang sebelumnya terserang diare. Tapi kondisi kru kapal bernama Slamet Riyadi masih kritis. “Bila ingin ke kamar mandi, Slamet harus dibopong.”

Siti Fitrianti, istri nakhoda kapal Fajar, mengatakan kontak terakhir dengan suaminya malah terputus sejak 1 April lalu. "Sejak kapten kapal menghubungi media, kontak dengan keluarga dipersulit," ujar Siti. Sebelumnya, sang suami rutin menghubungi keluarga, paling tidak sekali dalam sepekan.

Sejak menyandera 20 awak kapal Sinar Kudus pada 16 Maret lalu, perompak memang mengizinkan sandera menghubungi keluarganya di Indonesia. Tapi hanya sandera yang bisa menelepon. Sedangkan pihak keluarga tak bisa mengontak balik mereka.

Advertising
Advertising

Komunikasi juga terjadi antara perompak dan pemilik kapal, PT Samudera Indonesia. Sepanjang negosiasi, perompak meminta uang tebusan yang jumlahnya terus berubah. Terakhir, perompak menyebutkan angka US$ 2,6 miliar (sekitar Rp 22,6 miliar).

Menurut cerita sandera, dari 35 orang pembajak Sinar Kudus, sebagian membawa senjata laras panjang, berpopor kayu, dan dilengkapi magazin. “Saya simpulkan itu AK-47,” kata Febi Susilo, yang juga anggota Brimob Kepolisian Daerah Jawa Timur.

Saat sandera menelepon keluarganya, perompak kerap melepaskan tembakan. Meski belum ada kabar soal sandera yang disakiti, keluarga risau atas skenario pembebasan lewat operasi militer. Keluarga khawatir pengerahan tentara malah membahayakan jiwa sandera. “Operasi militer mestinya jadi pilihan terakhir,” kata Febi.


KARTIKA | HARI TRI WASONO

Berita terkait

Disandera selama 4,5 Tahun, WNI Bebas dari Perompak Somalia

23 Oktober 2016

Disandera selama 4,5 Tahun, WNI Bebas dari Perompak Somalia

Satu sandera WNI meninggal dunia karena sakit malaria pada 2014.

Baca Selengkapnya

Kapal MV Marzooqah Dibajak Perompak Somalia

19 Januari 2014

Kapal MV Marzooqah Dibajak Perompak Somalia

Ini adalah pembajakan pertama yang berhasil di wilayah itu sejak tahun 2012.

Baca Selengkapnya

Perompak Somalia Bebaskan 13 Pelaut Indonesia  

3 Desember 2011

Perompak Somalia Bebaskan 13 Pelaut Indonesia  

Kapal MT Gemini yang dibajak oleh komplotan perompak Somalia sejak delapan bulan yang lalu akhirnya dibebaskan pada 30 November 2011.

Baca Selengkapnya

Perompak Somalia Dibahas di Forum Internasional

8 November 2011

Perompak Somalia Dibahas di Forum Internasional

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan pembajakan di laut Somalia sudah menjadi perhatian masyarakat internasional dan akan dibahas dalam forum-forum multilateral.

Baca Selengkapnya

Pembajak Somalia Bebaskan Kapal Jerman, Ditebus Rp 50 Miliar  

17 Juni 2011

Pembajak Somalia Bebaskan Kapal Jerman, Ditebus Rp 50 Miliar  

Kapal Indonesia juga pernah dibajak.

Baca Selengkapnya

Pembajakan Laut, Dunia Dirugikan US$ 12 Miliar  

6 Juni 2011

Pembajakan Laut, Dunia Dirugikan US$ 12 Miliar  

Belum ada langkah konkret untuk mengatasi pembajakan laut.

Baca Selengkapnya

Dana Penyelamatan Korban Lanun Somalia Sekitar Rp 50 Miliar  

23 Mei 2011

Dana Penyelamatan Korban Lanun Somalia Sekitar Rp 50 Miliar  

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan operasi penyelamatan awak kapal MV Sinar Kudus menghabiskan dana sekitar Rp 50 miliar.

Baca Selengkapnya

Dipo: Hanya Mata Kalong yang Tak Bangga

22 Mei 2011

Dipo: Hanya Mata Kalong yang Tak Bangga

Sekretaris Kabinet Dipo Alam menyatakan semua rakyat Indonesia bangga dan mengapresiasi keberhasilan operasi Satgas Merah Putih yang berhasil menyelamatkan seluruh awak Kapal Kargo Sinar Kudus yang disandera bajak laut Somalia.

Baca Selengkapnya

SBY Beri Tiga Tugas Operasi Militer Somalia

22 Mei 2011

SBY Beri Tiga Tugas Operasi Militer Somalia

Presiden tak mau awak Sinar Kudus mengalami nasib naas seperti pelaut Amerika Serikat yang tewas itu.

Baca Selengkapnya

Ternyata 999 Personil Dikirim Atasi Bajak Laut Somalia

22 Mei 2011

Ternyata 999 Personil Dikirim Atasi Bajak Laut Somalia

Pemerintah ternyata mengirim total sejumlah 999 personel gabungan anggota TNI, BIN dan anak buah kapal untuk operasi pembebasan Kapal Kargo Sinar Kudus dari perompak Somalia.

Baca Selengkapnya