TEMPO Interaktif, Jakarta -Perompak yang membajak Kapal MV Sinar Kudus milik PT Samudera Indonesia Tbk juga menyandera 10 kapal lain. “Sepuluh kapal itu berada di tempat yang dekat Kapal Sinar Kudus,” kata Wakil Direktur Utama David Batubara dalam konferensi pers di Hotel Menara Peninsula Slipi Jakarta Senin 11 April 2011 sore.
David mengatakan aktivitas perompak memang sangat marak di semenanjung Somalia. Menurut David pembajakan oleh perompak menjadi bisnis sejak empat tahun lalu. “Itu dilakukan secara terorganisir,” katanya.
Menurut dia proses pembebasan anak buah kapal oleh perompakan tahun lalu membutuhkan 150 hari. “Paling cepat 60 hari,” katanya. “Saat ini perompak menguasai Sinar Kudus selama 27 hari."
Lebih dari 200 kasus prompakan, lanjut David, yang terjadi sejak empat tahun lalu. Saat ini pihak Samudera Indonesia, David menambahkan, masih bernegosiasi dengan perompak.
Kapal Sinar Kudus dikuasi perompak dalam perjalanan dari Sulawesi Utara menuju Rotterdam Belanda 16 Maret lalu. Kapal yang dipimpin oleh Kapten Slamet Djuari ini mengangkut bijih nikel (ferronikel) milik PT Aneka Tambang Tbk. David tidak menyebutkan berapa tebusan yang diminta oleh perompak. “Ada informasi yang tidak dapat kami ungkapkan,” ujarnya.
Corporate Secretary Antam, Bimo Budi Satrio, mengatakan pihaknya juga tidak mengetahui angka pasti tebusan itu. “Yang kami dengar seperti yang disampaikan keluarga kapten kapal di televisi,” ujarnya.
Dalam percakapan keluarga kapten dengan Metro TV, tebusan yang diminta US $ 3,5 juta atau Rp 31 miliar. Namun David tak mau berkomentar saat diminta tanggapannya soal angka yang diminta perompak itu.
Samudera Indonesia maupun Antam juga tidak memberitahu berapa nilai muatan bijih nikel itu. “Nilai muatan kapal yang beredar di media massa tidak akurat,” ujar David.
Ia menilai jika angka tersebut diketahui hal tersebut akan mempengaruhi negosiasi dengan perompak.
AKBAR TRI KURNIAWAN
Berita terkait
Disandera selama 4,5 Tahun, WNI Bebas dari Perompak Somalia
23 Oktober 2016
Satu sandera WNI meninggal dunia karena sakit malaria pada 2014.
Baca SelengkapnyaKapal MV Marzooqah Dibajak Perompak Somalia
19 Januari 2014
Ini adalah pembajakan pertama yang berhasil di wilayah itu sejak tahun 2012.
Baca SelengkapnyaPerompak Somalia Bebaskan 13 Pelaut Indonesia
3 Desember 2011
Kapal MT Gemini yang dibajak oleh komplotan perompak Somalia sejak delapan bulan yang lalu akhirnya dibebaskan pada 30 November 2011.
Baca SelengkapnyaPerompak Somalia Dibahas di Forum Internasional
8 November 2011
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan pembajakan di laut Somalia sudah menjadi perhatian masyarakat internasional dan akan dibahas dalam forum-forum multilateral.
Baca SelengkapnyaPembajak Somalia Bebaskan Kapal Jerman, Ditebus Rp 50 Miliar
17 Juni 2011
Kapal Indonesia juga pernah dibajak.
Baca SelengkapnyaPembajakan Laut, Dunia Dirugikan US$ 12 Miliar
6 Juni 2011
Belum ada langkah konkret untuk mengatasi pembajakan laut.
Baca SelengkapnyaDana Penyelamatan Korban Lanun Somalia Sekitar Rp 50 Miliar
23 Mei 2011
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan operasi penyelamatan awak kapal MV Sinar Kudus menghabiskan dana sekitar Rp 50 miliar.
Baca SelengkapnyaDipo: Hanya Mata Kalong yang Tak Bangga
22 Mei 2011
Sekretaris Kabinet Dipo Alam menyatakan semua rakyat Indonesia bangga dan mengapresiasi keberhasilan operasi Satgas Merah Putih yang berhasil menyelamatkan seluruh awak Kapal Kargo Sinar Kudus yang disandera bajak laut Somalia.
Baca SelengkapnyaSBY Beri Tiga Tugas Operasi Militer Somalia
22 Mei 2011
Presiden tak mau awak Sinar Kudus mengalami nasib naas seperti pelaut Amerika Serikat yang tewas itu.
Baca SelengkapnyaTernyata 999 Personil Dikirim Atasi Bajak Laut Somalia
22 Mei 2011
Pemerintah ternyata mengirim total sejumlah 999 personel gabungan anggota TNI, BIN dan anak buah kapal untuk operasi pembebasan Kapal Kargo Sinar Kudus dari perompak Somalia.
Baca Selengkapnya