Dua Dosen Universitas Hasanuddin Aman dari Radiasi Nuklir

Reporter

Editor

Rabu, 16 Maret 2011 22:04 WIB

Dua petugas kesehatan memeriksa seorang wanita yang diduga terkena radiasi akibat meledaknya reaktor nuklir Fukushima Daiichi, Jepang (16/3). REUTERS/Asahi Shimbun
TEMPO Interaktif, Makassar --Dua dosen Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin yang sedang tugas belajar di Jepang, yakni Mukti Ali dan Sabaruddin tiba bersama keluarganya di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, sekitar pukul 19.30 Wita. Keluarga ini selamat dari gempa berkekuatan 8,9 pada skala Richter, padahal mereka tinggal di Sendai yang merupakan lokasi pusat gempa. Mereka juga dinyatakan aman dari efek radiasi nuklir Jepang.

Mukti bersama istrinya Arsini dan tiga anaknya masing-masing Muhammad Haris Fitya Ramadani, 8 tahun; Zahra Chantika, 5 tahun dan Alya Muhbhita, 3 tahun. Sedangkan keluarga Sabaruddin bersama istrinya Husmiarti dan anak semata wayangnya Filsatakia, 2 tahun. “Sejak dua tahun lalu kami tinggal di Jepang untuk menjalani tugas belajar di Tohoku University," kata Mukti yang masih kelihatan trauma.

Kedua keluarga ini tinggal di Fukushima yang merupakan titik terparah yang terkena dampak gempa.Sehingga semua barang dan perabot rumahnya tidak ada yang berhasil diselamatkan. Arsini mengatakan kondisi kota tempat mereka tinggal kerusakannya cukup parah, sisa reruntuhan rumah dan gedung masih berserakan dimana-mana.

Saat gempa terjadi Arsini sedang perjalanan pulang ke rumahnya, yang baru saja menjemput anaknya di sekolah. Ia dan anaknya sampai terjatuh ari sepeda akibat gempa itu, tak hanya itu, tiang listrik di sisi kiri dan kanannya juga terlihat tumbang. "Saya tiga kali terjatuh dari sepeda," jelas Arsini, "Terakhir saya sudah tidak sanggup melangkah tapi ditolong orang Jepang. Kami kemudian berlindung di balik tembok, setelah kondisi tenang saya berlari menuju rumah untuk membantu suami menyelamatkan anak-anak di rumah."

Mereka tiba di Jakarta baru 94 orang dari rombongan yang berjumlah 120 orang, sisanya akan menyusul pada tahap pemberangkatan berikutnya dari Jepang. "Kami semua telah melalui pemeriksaan di Bandara Sukarno-Hatta terkait pengamanan dari efek radiasi nuklir, semuanya dinyatakan aman," kata Arsini.

Meski trauma, mereka berencana kembali ke Jepang begitu kondisi membaik. Saat ini kata Arsini, fasilitas umum seperti air bersih, listrik dan gas belum berjalan normal. "Sudah pasti kami kembali ke sana begitu kondisi membaik," kata Arsini.

Wakil Ketua Proyek Implementasi Pengembangan Fakultas Tehnik Bidang Beasiswa Universitas Hasanuddin, Andi Amri mengatakan pihaknya mengirim 26 mahasiswa ke Jepang pada 2009 lalu, dari jumlah ini, baru 3 dosen yang tiba di Makassar. Sedangkan 23 orang lainnya masih berada di Jepang, tetapi kabar terakhir kondisi mereka baik karena lokasi tempat tinggal mereka jauh dari lokasi bencana.

JUMADI

Berita terkait

Indonesia Tawarkan Peluang Investasi Kawasan Industri ke Jepang

29 September 2017

Indonesia Tawarkan Peluang Investasi Kawasan Industri ke Jepang

Indonesia membuka peluang kerja sama kawasan industri dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Defisit Jepang pada 2012 Cetak Rekor

24 Januari 2013

Defisit Jepang pada 2012 Cetak Rekor

Pemerintah Bank Sentral Jepang sepakat tambah dana stimulus untuk memulihkan perekonomian.

Baca Selengkapnya

Tren di Jepang, Lelaki Memilih Lajang

5 Desember 2012

Tren di Jepang, Lelaki Memilih Lajang

Masalah keuangan menjadi salah satu alasan pria Jepang melajang.

Baca Selengkapnya

Terowongan Ambruk, Sedikitnya Lima Orang Tewas  

2 Desember 2012

Terowongan Ambruk, Sedikitnya Lima Orang Tewas  

Terowongan Sasago, dengan panjang 4 kilometer, berada di Jalan Raya Chou di Otsuki, sekitar 80 kilometer di sebelah barat Tokyo.

Baca Selengkapnya

Tokyo Skytree, Menara Tertinggi di Dunia  

22 Mei 2012

Tokyo Skytree, Menara Tertinggi di Dunia  

Memiliki tinggi dua kali lipat dibandingkan dengan Menara Eiffel.

Baca Selengkapnya

Membunuh, Tiga Warga Jepang Dihukum Gantung

29 Maret 2012

Membunuh, Tiga Warga Jepang Dihukum Gantung

Cina paling banyak menjatuhkan hukuman gantung.

Baca Selengkapnya

Operasi Bypass Kaisar Akihito Lancar  

18 Februari 2012

Operasi Bypass Kaisar Akihito Lancar  

Operasi jantung bypass Kaisar Akihito berjalan sukses.

Baca Selengkapnya

Jantung Memburuk, Kaisar Akihito Dioperasi Bypass  

18 Februari 2012

Jantung Memburuk, Kaisar Akihito Dioperasi Bypass  

Kaisar Jepang Akihito menjalani operasi jantung di rumah sakit Universitas Tokyo.

Baca Selengkapnya

Renovasi Pembangkit Nuklir, Jepang Bail Out Tepco

8 Desember 2011

Renovasi Pembangkit Nuklir, Jepang Bail Out Tepco

Bailout ini mengakhiri predikat Tepco sebagai perusahaan
independen.

Baca Selengkapnya

Pusuke, Anjing Tertua di Dunia Mati  

7 Desember 2011

Pusuke, Anjing Tertua di Dunia Mati  

Anjing tertua sebelumnya berasal dari Australia, mati pada 1939.

Baca Selengkapnya