Ota: Putusan Komisi Informasi Pusat Seharusnya Final

Reporter

Editor

Rabu, 16 Maret 2011 16:51 WIB

Mas Achmad Santosa menjadi saksi dalam persidangan Gayus HP Tambunan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (11/10). ANTARA/Yudhi Mahatma
TEMPO Interaktif, Jakarta - Anggota Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum, Mas Achmad Santosa berpendapat putusan Komisi Informasi Pusat sebaiknya bersifat final. "Mekanisme sekarang terlalu berlarut-larut," ujarnya usai bertemu pegiat antikorupsi, Indonesia Corruption Watch di Kantor Satuan Tugas, Rabu (16/3).

Ia menuturkan, Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik kini membuka kesempatan banding dan kasasi bagi pihak yang bersengketa. Padahal, masyarakat memerlukan informasi yang cepat dan akurat. "Pada saat Mahkamah Agung memutus kasasi pada tahun 2012, misalnya, mungkin informasinya sudah tidak dibutuhkan," ucapnya.

Untuk itu, ia menyarankan beleid Keterbukaan Informasi Publik direvisi agar keputusan Komisi bersifat final. Menurutnya, hal lain yang perlu dibenahi adalah prosedur eksekusi putusan serta banding dan kasasi. "Sekarang tidak jelas, kalau ada pihak yang keberatan, harus mengajukan gugatan kepada siapa," katanya.

Hari ini, Wakil Koordinator ICW Emerson Yuntho mendatangi Satgas Mafia Hukum untuk mendesak penuntasan sengkarut sengketa informasinya dengan Kepolisian. Sengketa itu berawal dari 23 rekening mencurigakan perwira tinggi polisi yang dianggap mencurigakan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Markas Besar Kepolisian RI pada Juli 2010 mengumumkan 17 di antaranya dikategorikan wajar.

ICW meminta rinciannya diumumkan, tapi Kepolisian menolak, sehingga mereka melayangkan permintaan sengketa informasi ke Komisi Informasi Pusat. Komisi lantas mengabulkan permintaan ICW.

Kepolisian menyatakan akan banding ke Pengadilan Tata Usaha Negara, namun hingga kini belum jelas kelanjutannya bagaimana.

BUNGA MANGGIASIH

Berita terkait

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

30 hari lalu

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

Kabar peleburan KPK dengan Ombudsman menimbulkan polemik. Bappenas membantah tengah membahas peleburan tersebut.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Potensi Konflik Kepentingan Pimpinan KPK dan Rafael Alun, Pemerintah Resmi Naikkan Harga Beras

16 Maret 2023

Terpopuler: Potensi Konflik Kepentingan Pimpinan KPK dan Rafael Alun, Pemerintah Resmi Naikkan Harga Beras

Berita bisnis terpopuler: Potensi konflik kepentingan pimpinan KPK dan Rafael Alun, harga beras resmi naik.

Baca Selengkapnya

Rafael Alun Diduga Satu Angkatan STAN dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, ICW: Ada Potensi Konflik Kepentingan

15 Maret 2023

Rafael Alun Diduga Satu Angkatan STAN dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, ICW: Ada Potensi Konflik Kepentingan

Rafael Alun diduga satu angkatan di STAN dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. Ada potensi konflik kepentingan, ICW minta KPK terbuka.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Gugat Putusan Keterbukaan Informasi Audit JKN BPJS, Ini Tanggapan KIP

12 Februari 2023

Sri Mulyani Gugat Putusan Keterbukaan Informasi Audit JKN BPJS, Ini Tanggapan KIP

Wakil Ketua KIP Arya Sandhiyudha angkat bicara gugatan Sri Mulyani terkait putusan keterbukaan informasi audit JKN BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Digugat Sri Mulyani, ICW: Yang Kami Minta Hasil Audit terkait Dana Publik

11 Februari 2023

Digugat Sri Mulyani, ICW: Yang Kami Minta Hasil Audit terkait Dana Publik

Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Agus Sunaryanto mengaku heran dengan sikap Menteri Keuangan Sri Mulyani yang bersikukuh tidak ingin mengeluarkan ke publik hasil audit program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Digugat Sri Mulyani, ICW: Uji Akses Informasi Kami sudah Dimenangkan KIP

11 Februari 2023

Digugat Sri Mulyani, ICW: Uji Akses Informasi Kami sudah Dimenangkan KIP

Menteri Keuangan Sri Mulyani menggugat Indonesia Corruption Watch (ICW) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta

Baca Selengkapnya

ICW Ingatkan Kejaksaan Agung Jangan Intervensi Kasus Imam Nahrawi

21 Mei 2020

ICW Ingatkan Kejaksaan Agung Jangan Intervensi Kasus Imam Nahrawi

Peringatan ICW terhadap kejaksaan Agung mendasarkan pada penjelasan mantan Asisten Pribadi Imam Nahrawi, Miftahul Ulum.

Baca Selengkapnya

Dinilai Sebagai Pimpinan yang Terburuk, KPK: ICW Paling Benar

30 Desember 2019

Dinilai Sebagai Pimpinan yang Terburuk, KPK: ICW Paling Benar

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango angkat bicara perihal penilaian Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyebut bahwa lembaga di bawah kepimpinannya menjadi yang terburuk.

Baca Selengkapnya

Peneliti ICW Menolak Konsep Dewan Pengawas KPK

12 Desember 2019

Peneliti ICW Menolak Konsep Dewan Pengawas KPK

Dewan Pengawas KPK dianggap tetap menggambarkan bahwa negara gagal memahami konsep penguatan.

Baca Selengkapnya

ICW: KPK Bisa Jerat Saksi 'Nakal' dengan Obstruction of Justice

28 November 2019

ICW: KPK Bisa Jerat Saksi 'Nakal' dengan Obstruction of Justice

"Tentunya bila KPK memiliki bukti-bukti yang kuat mengenai tindakan saksi ini."

Baca Selengkapnya