TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Pertahanan Mahfud MD membantah kabar lima partai politik besar yang siap menandatangani deklarasi bersama menghadapi Sidang Istimewa (SI) MPR berasal dari dirinya. Mahfud, yang ditemui setelah mengantar kepergian Presiden Abdurrahman Wahid ke Australia, Minggu (24/6) malam, mengaku tidak tahu menahu pernyataan Presiden Wahid yang menginformasikan kepada publik perihal deklarasi ini dalam kunjungan ke Trowulan, Mojokerto.

Kepada para wartawan yang menemuinya Mahfud mengaku laporan yang ia sampaikan kepada Presiden Wahid hanya merupakan salah satu bagian dari seluruh materi yang ada. “Secara definitif saya mengatakan tidak ada partai politik yang menolak, tapi juga tidak ada yang secara spesifik menerima [gagasan empat opsi Presiden Wahid],” ujar Mahfud.

Mahfud menduga kesimpulan deklarasi tersebut berasal dari pihak lain yang juga memberikan pendapat kepada Presiden Wahid. “Gus Dur punya tim terbuka dan tim tertutup. Semuanya diolah jadi kesimpulan sendiri,” Mahfud menuturkan.

Presiden Wahid dalam kunjungannya ke Mojokerto mengatakan bahwa lima partai politik besar telah siap menandatangani deklarasi bersama. Isinya mereka setuju untuk tidak meminta pertanggungjawaban Presiden Wahid dalam SI MPR; tidak akan membicarakan hubungan kerja antara legislatif, eksekutif, dan yudikatif; tidak akan membuat Ketetapan MPR untuk meneguhkan hubungan kerja dirinya dengan Wapres Megawati Soekaroputri.

Kepada para wartawan Mahfud sempat menyinggung pernyataan Ketua MPR Amien Rais yang meminta agar tim lobi Presiden Wahid sebaiknya bubar saja karena tidak jelas misi yang dikandungnya.”Sebelum Pak Amien bilang bubar, kami memang sudah bubar kok,” ujar dia. (Kurie Suditomo)