19 Tentara Diperiksa Kasus Penganiayaan Warga

Reporter

Editor

Selasa, 15 Maret 2011 14:37 WIB

Ilustrasi: TEMPO/Mahfoed Gembong

TEMPO Interaktif, Kupang -Polisi Militer memeriksa 19 dari semula tujuh tentara Batalyon 744/Satya Yudha Bhakti yang diduga menganiaya Charles Mali, warga Atambua, Belu, Nusa Tenggara Timur. Komandan Polisi Militer Komando Resor Militer 161 Wirasakti Kupang Mayor Putu Wiguna mengatakan, seluruh pelaku ke Kupang telah dipindahkan. "Jumlah pelaku bisa saja bertambah atau berkurang, setelah pemeriksaan," kata dia di Kupang, Selasa (15/3).

Charles Mali, 17 tahun, tewas di Markas anggota Batalyon 744/Satya Yudha Bhakti setelah diserahkan keluarga. Ia diduga memalak anggota TNI. Penyidik akan memetakan peran masing-masing pelaku penganiayaan, terutama pelaku utama yang sampai membuat Charles tewas.

Menurut Putu, Charles dianiaya karena akumulasi kekesalan tentara. Charles dinilai memalak tentara dan warga. Bahkan, kata dia, Charles sudah dua kali masuk penjara karena kasus kekerasan. Tidak hanya itu, Chales dituding pernah menikam tentara Atambua dengan pisau, namun nyawanya tertolong. "Pada hari kejadian ada dua tentara dipalak di waktu berbeda," kata Putu.

Kepala Penerangan Korem 161/Wirasakti Kupang Mayor Mastono mengatakan tentara yang terlibat bakal kena sanksi berat. Namun, sanksi akan diputuskan hakim di pengadilan militer. "Kasus itu tidak pernah direncanakan," kata dia.

YOHANES SEO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

12 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

29 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

34 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya