TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memuji konsistensi dan kesetiaan Partai Kebangkitan Bangsa. Ia menilai partai berlambang bola dunia yang dilingkari sembilan bintang itu paling konsisten mendukung koalisi.
"Saat ini koalisi sedang menghadapi topan, badai, dan ombak, namun PKB tetap mendukung dengan budi pekerti yang baik," kata Presiden Yudhoyono, saat memberi sambutan Musyawarah Kerja Nasional Partai Kebangkitan Bangsa di Balai Kartini, Selasa 15 Maret 2011.
Menurut Yudhoyono, PKB juga tetap memberikan kritikannya kepada pemerintah dengan tetap pada koridor koalisi yang telah dibangun. Selain mengkritik, lanjut Presiden Yudhoyono, PKB juga menyampaikan usulan solusi. "Saya ucapkan terima kasih atas kebersamaan bersama saya yang mengemban amanat rakyat dan perjuangan politik," kata dia.
Ia berharap PKB menjadi partai yang kuat dan mandiri. "Semoga PKB makin sukses dan berjaya," ujarnya.
PKB, kata Yudhoyono, bisa mewujudkan Islam berdampingan dengan demokrasi. Selama ini, di sejumlah negara demokrasi sering berseberangan dengan islam. Ia menilai PKB menjadi pilar menegakkan demokrasi di Indonesia.
Yudhoyono dalam kesempatan itu, kembali menegaskan kepada mitra koalisi untuk tetap mengikuti aturan kesepakatan dan etika dalam memberikan kritik kepada pemerintah. Koalisi itu berangkat dari semangat, kehendak iklas, dan tulus dan tangung jawab bersama.
Ia menyitir pidato Presiden pertama Soekarno pada 1 Juni 1945 yang menyatakan bahwa bangsa itu berdasarkan semangat bersama. "Begitupun koalisi itu berdasarkan semangat dan kehendak ikhlas untuk kebahagiaan pemerintah dan kehidupan berbangsa, sehingga sesuai semua masalah tetap bisa berjalan," katanya.
EKO ARI WIBOWO