Kabupaten Toraja Utara merupakan pemekaran dari kabupaten induk, Tana Toraja, pada 2009 lalu. Kabupaten muda ini menggelar pemilihan bupati dan wakil bupati pertama kali pada Juni 2010. Lantaran tidak ada pasangan yang meraih 30 persen suara, pemilihan digelar dua putaran. Pada putaran kedua, 11 Januari 2011 lalu, pasangan yang didukung Partai Golkar, Frederik Batti Sorring-Frederik Buntang Rombelayuk (Sobat) unggul atas kandidat partai Demokrat, YS Dalipang-Simon Liling (Yes).
Tautoto menjelaskan SK itu sekaligus berisi pemberhentian dirinya selaku penjabat bupati Toraja Utara. Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik Provinsi Sulawesi Selatan ini mengatakan akan mempercepat pelantikan agar pemerintahan baru Toraja Utara segera membangun daerahnya.
Adapun Ketua DPRD Toraja Utara Sri Krisma Pirade, setelah SK tersebut diterima, dewan langsung menggelar rapat paripurna. ”Kami juga minta waktu kepada gubernur untuk bisa segera melantik bupati,” ujar Sri saat dihubungi, Jumat (11/3).
Dia mengatakan biaya pelantikan sudah dianggarkan dalam anggaran daerah 2011 melalui pos anggaran makan minum pemerintah kabupaten. Sri menyebutkan, nilainya sekitar Rp 400 juta. "Setengah dari itu untuk biaya pelantikan,” katanya.
Acara pelantikan, Sri menjelaskan, bakal digelar di Lapangan Kodim di Rantepao. Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupetan Toraja Utara Armi Lenggo mengatakan, acara pelantikan sudah disiapkan jauh-jauh hari. Diperkirakan, jumlah undangan mencapai 5.000 orang.
Abd Azis | Muhammad Adnan Husain