Sikap SBY Jatuhkan Wibawa Politisi Demokrat

Reporter

Editor

Kamis, 10 Maret 2011 11:35 WIB

Susilo Bambang Yudhoyono. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengamat politik dari Charta Politika Yunarto Wijaya menilai sikap politik Presiden Susilo Bambang Yudoyono yang tak memberi sanksi tegas pada kedua partai anggota koalisi bisa menjatuhkan wibawa pengurus Partai Demokrat. Alasanya, sikap SBY itu berbeda dengan sikap elit Demokrat yang sebelumnya terang-terangan mewacanakan pendepakan Golkar dan PKS dari koalisi, pasca pembentukan panitia hak angket pajak di DPR.

“Seperti ada jarak antara mereka. Kasihan para politisi Partai Demokrat. Wibawa mereka bisa jatuh,” kata Yunarto kepada Tempo, Kamis (10/3).

Yunarto melihat sikap SBY yang memilih mempertahankan Golkar dan PKS itu diambil tanpa dikomunikasikan lebih dulu dengan pimpinan elit partai. Itu karena selama ini dia masih memegang keputusan tertinggi di Demokrat. Jadi, meski elit partai bersikap sebaliknya, SBY bisa saja tak melakukanya karena segala keputusan ada ditangannya.“Padahal keputusan personal itu dengan tetap merangkul Golkar dan PKS, bisa menjadi boomerang bagi Demokrat ke depan,” ujar dia.

Dalam pidato politiknya, presiden terkesan ingin memisahkan antara masalah koalisi politik di parlemen dengan situasi kabinet di pemerintahan. Itu terlihat dari isi pidato yang tidak pernah menyinggung soal reshuffle kabinet. SBY hanya mengatakan; perlu adanya evaluasi koalisi partai. Dia, lanjut Yunarto, tidak ingin kisruh koalisi politik mengganggu stabilitas di pemerintahan.

Menurut pengamat politik lulusan Magister Manajemen Universitas Indonesia itu, sikap SBY itu menunjukkan jika dia memperhitungkan logika matematis, yakni, menghitung potensi kekuatan dan lawan politik di parlemen, tempat dimana kebijakan pemerintah banyak dikritisi selama ini. Itu dampak dari gagalnya pendekatan yang dilakukan demokrat kepada Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan).

Yunarto juga menilai Yudhoyono masih terlena dalam fatamorgana politik soal koalisi tambun untuk mengamankan kebijakan pemerintah di parlemen. Padahal selama ini hal itu tidak terbukti efektif. Sebut saja dua partai peserta koalisi, Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera yang selama ini banyak melawan kebijakan pemerintah di parlemen.

Lalu bagaimana kondisi koalisi ini ke depan? Yunarto menjawab,”saya pesimistis kalau koalisi ini tetap dibertahankan akan berjalan efektif, meski kontrak baru dibuat.” Menurut dia, koalisi gemuk ini pernah dipraktikan pemerintahan SBY pada periode 2004-2009.”Saat itu sama saja. Koalisi gemuk selalu seperti itu,” kata dia menegaskan.

MUHAMMAD TAUFIK

Berita terkait

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

20 hari lalu

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

Berikut tanggapan para pengamat politik dan peneliti soal koalisi Prabowo ke depan yang hampir pasti bakal gemuk.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

37 hari lalu

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.

Baca Selengkapnya

Soal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya

21 Juli 2023

Soal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya

Erwin Aksa memastikan bahwa arah politik Golkar akan selalu berada di pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

15 Juli 2023

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

Anas Urbaningrum dan Gede Pasek sebut Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN belum tentukan arah koalisi untuk Pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Airlangga Bilang KIB Belum Bubar Meski PAN Beri Sinyal Merapat ke PDIP

5 Juni 2023

Airlangga Bilang KIB Belum Bubar Meski PAN Beri Sinyal Merapat ke PDIP

Airlangga menyebut dirinya bahkan baru bertemu dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Sabtu malam kemarin.

Baca Selengkapnya

PKB Sebut Golkar Sepakat Gabung KIR, Begini Respons Airlangga

5 Mei 2023

PKB Sebut Golkar Sepakat Gabung KIR, Begini Respons Airlangga

Airlangga menjelaskan, Golkar sedianya sudah membentuk tim teknis untuk koalisi inti.

Baca Selengkapnya

Dua Jam Lebih Bertemu di Istana, Ini yang Dibahas Jokowi dan 6 Ketum Parpol Koalisi

2 Mei 2023

Dua Jam Lebih Bertemu di Istana, Ini yang Dibahas Jokowi dan 6 Ketum Parpol Koalisi

Menurut Airlangga, pertemuan dengan Jokowi ini lebih banyak membahas kondisi perekonomian ke depan. Adakah bahas politik?

Baca Selengkapnya

Politikus PKB Bilang Cak Imin dan Airlangga Bertemu Rabu Besok

2 Mei 2023

Politikus PKB Bilang Cak Imin dan Airlangga Bertemu Rabu Besok

Halalbihalal DPP PKB dan DPP Golkar itu digelar di Resto Plataran Senayan.

Baca Selengkapnya

PAN Yakin Diajak Berkoalisi Partai Lain karena Merepresentasikan Muhammadiyah

30 April 2023

PAN Yakin Diajak Berkoalisi Partai Lain karena Merepresentasikan Muhammadiyah

Bukan hanya jemput bola, Eddy menyebut pihak lain juga berupaya menjangkau PAN untuk berkomunikasi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Bakal Kumpulkan Lagi Ketua Umum Partai Koalisi

26 April 2023

Jokowi Disebut Bakal Kumpulkan Lagi Ketua Umum Partai Koalisi

Sebelumnya pada 2 April 2023, Jokowi juga sudah bertemu dengan lima ketua umum partai koalisi. Tak mengundang Surya Paloh.

Baca Selengkapnya