Buyung Minta Presiden Tegur Daerah yang Larang Ahmadiyah

Reporter

Editor

Selasa, 8 Maret 2011 16:16 WIB

Adnan Buyung Nasution. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengacara senior Adnan Buyung Nasution mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Dalam Negeri agar menegur pemerintah daerah yang menerbitkan surat keputusan pelarangan aktivitas Ahmadiyah. Menurut Buyung, pemerintah daerah baik Gubernur maupun Bupati tak berwenang mengurus urusan agama, termasuk melarang kegiatan Ahmadiyah.

“Urusan agama merupakan urusan Pemerintah Pusat yang tidak dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah,” tulis Buyung dalam surat yang ia layangkan pada Menteri Dalam Negeri tertanggal 4 Maret 2011.


Buyung mengatakan menjamurnya Surat Keputusan Pemda yang diterbitkan di berbagai daerah merupakan akibat dari kesalahan pemerintah yang kurang memahami esensi dari Surat Keputusan Bersama tiga menteri (Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama, dan Jaksa Agung) yang diterbitkan 2008 lalu.

Esensi SKB tiga menteri menurut Buyung terletak pada jaminan pengawasan dan penegakan hukum terhadap setiap pelanggaran hukum yang dilakukan baik oleh penganut Ahmadiyah maupun masyarakat yang melakukan tindak kekerasan.

“Sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam merumuskan SKB tersebut, saya merasa perlu meluruskan bahwa sesungguhnya esensi SKB adalah di satu pihak mengakui dan melindungi eksistensi Ahmadiyah. Di pihak lain mengatur agar dalam menjalankan kegiatannya, Ahmadiyah tidak melakukan kegiatan di luar lingkungannya,” tulis Buyung.

Ia pun menilai kebebasan warga untuk memeluk agama dan menjalankan ibadah sesuai kepercayaannya merupakan Hak Azasi Manusia yang tak dapat dikurangi (non derogable rights).

Menurut Buyung saat ini sudah ada empat pemerintah provinsi dan tujuh pemerintah kabupaten yang menerbitkan surat larangan Ahmadiyah. Yakni provinsi Banten, kalimantan Timur, Sumatera Selatan, dan Jawa Timur, serta kabupaten Garut, Tasikmalaya, Bogor, Samarinda, Lombok Barat, Lombok Timur, dan Pandeglang.

ANANDA BADUDU

Berita terkait

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

6 Juni 2018

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

Penyerangan dan pengrusakan terhadap rumah jemaah Ahmadiyah di Grebek, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat terjadi pada 19 dan 20 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

21 Mei 2018

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

Tindakan intoleran terhadap jemaah Ahmadiyah yang baru-baru ini terjadi adalah aksi penyerangan, perusakan, dan pengusiran di Lombok Timur, NTB.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

21 Mei 2018

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

Jamaah Ahmadiyah meminta langkah cepat Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi seperti pernyataannya di media sosial.

Baca Selengkapnya

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

21 Mei 2018

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

Massa merusak 24 rumah warga Ahmadiyah. Polisi mengevakuasi penduduk ke kantor Kepolisian Resor Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

20 Mei 2018

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

Setara Institute mengecam persekusi yang menimpa komunitas Jamaah Ahmadiyah di Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

20 Mei 2018

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

Sekelompok orang melakukan penyerangan, perusakan, dan pengusiran terhadap warga penganut Ahmadiyah di Desa Greneng, Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

25 Juli 2017

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

Jemaah Ahmadiyah minta dalam kolom agama e-KTP ditulis Islam.

Baca Selengkapnya

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

24 Juli 2017

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

Jemaah Ahmadiyah di Kuningan meminta Ombudsman mendorong pemerintah daerah setempat untuk menerbitkan e-KTP bagi warga Manislor yang juga Ahmadiyah.

Baca Selengkapnya

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

24 Juli 2017

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendukung jemaah Ahmadiyah untuk tetap mendapatkan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.

Baca Selengkapnya

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

14 Juni 2017

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

Sejak ada SKB tiga menteri, kata Andreas, semakin banyak masyarakat Indonesia yang intoleran.

Baca Selengkapnya