TEMPO Interaktif, Jakarta - Elit Partai Gerindra menyatakan partainya siap bergabung dalam koalisi partai pendukung pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Meski begitu, ada sejumlah syarat yang diajukan Partai Gerindra, salah satunya peran yang akan diambil Gerindra dalam pemerintahan.
"Kita akan lihat dulu peluangnya. Apakah bisa masuk dalam koalisi dan bisa memperbaiki keadaan. Kalau tidak bisa berbuat maksimal, untuk apa Gerindra masuk," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon usai menjenguk wartawan senior Rosihan Anwar di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC), Jakarta Selatan, Senin 7 Maret 2011 malam.
Meski Fadli menyatakan tak mengejar jabatan, namun toh Fadli menyebut sejumlah peran yang disebut bakal dilakukan partainya di pemerintahan SBY. Peran itu, diantaranya bagaimana Gerindra akan berusaha memperbaiki permasalahan pertanian dan memperkuat BUMN untuk memperbaiki ekonomi kerakyatan dan lainnya.
Ia menambahkan, Gerindra bukan merupakan partai oposisi, namun meski berada di luar koalisi pihaknya akan mengkritisi kebijakan pemerintah yang kurang berpihak kepada rakyat. "Semua program pemerintah yang baik, maka kami akan dukung," katanya.
Di tempat terpisah, Ketua Partai Gerindra Martin Hutabarat mengatakan, saat ini, sekitar 60 juta hektar hutan di Indonesia tak terurus. Potensi ini, menurutnya, sangat besar untuk memajukan petani dan pertanian dalam negeri. "Misalkan, kita sampai saat ini untuk gula saja masih impor, padahal banyak lahany yang bisa digunaka," tuturnya.
Ia pun mengatakan, posisi Menteri Badan Usaha Milik Negara penting karena membawahi Badan Urusan Logistik (Bulog). Ia menjelaskan, mandeknya pertanian dala negeri disebabkan Bulog enggan membeli hasl pertanian dalam negeri. "Mereka impor terus, ini yang mematikan pertanian dalam negeri," ujarnya.
Namun, lanjut Martin, partainya enggan meminta posisi. Ia mengatakan, "Itu kalau ditawari," ujarnya. Sejauh ini, ia pun mengaku, partainya belum mendapatkan tawaran untuk mengisi posisi menteri. "Mungkin dalam hari-hari ini (ditawari)," ujarnya.
WDA | FEBRIYAN | ANT