Hatta Sebut Anggota Koalisi Bisa berbeda

Reporter

Editor

Senin, 7 Maret 2011 07:26 WIB

Dradjad Wibowo (kanan), Hatta Radjasa, dan Tjatur Sapto Edy. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO Interaktif, MAKASSAR - Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa menyatakan anggota koalisi partai politik pendukung pemerintahan boleh berbeda pendapat, namun harus tetap dalam tatanan komitmen yang telah dibangun sejak awal.

Hatta Rajasa menyampaikan hal tersebut saat orasi politik di pelantikan pengurus DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Selatan di Makassar, Ahad 6 Maret 2011. Hatta menegaskan itu untuk menanggapi memanasnya hubungan antarelit partai koalisi pendukung Pemerintah.

Menurut Hatta, esensi koalisi adalah tanggung jawab dan perbedaan yang ada di dalamnya merupakan faktor yang saling melengkapi sehingga terciptalah kebersamaan. "Kehidupan politik harus melahirkan harmoni kesejukan sehingga membawa kemajuan negeri," ujarnya.

Hatta meminta, tidak perlu berspekulasi macam-macam tentang koalisi itu. Energi bangsa seharusnya satukan kembali untuk berkomitmen ke depan membangun bangsa ini lebih kuat.

Saingan partai politik bukan sesama partai politik, tapi bangsa lain. Partai politik harus membangun daya saing bangsa itu sehingga bisa seperti bangsa-bangsa lain yang semakin berkembang.

Ia mengimbau agar tidak usah terpengaruh situasi-situasi yang sesaat. Sebaliknya, semua pihak seharusnya menjadikan tahun 2012-2013 sebagai tahun kerja keras bagi rakyat.

"Kalau kita bekerja untuk rakyat, rakyat akan memberi `reward`. Rakyat itu punya `reward` dan `punishment` yang akan dikeluarkan pada saatnya," ujarnya.

Hatta menambahkan, para kader diinstruksikan untuk mematuhi siapapun pemerintah daerah mereka dan dari partai mana pun mereka berasal. Sebab bagaimanapun, pemerintah daerah adalah hasil yang disepakati rakyat.

Menko Perekonomian itu menyetujui langkah presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memanggil semua pimpinan Partai Poltik (Parpol) koalisi guna membicarakan kembali esensi koalisi. ”Mau bersama-sama atau tidak, itu sangat penting. Nanti kita lihat siapa yang ingin melanjutkan, ” kata Hatta.

ABD AZIS


Advertising
Advertising

Berita terkait

Soal Peluang Jadi Menteri ESDM di Kabinet Prabowo, Eddy Soeparno Ikut Arahan Zulhas

7 hari lalu

Soal Peluang Jadi Menteri ESDM di Kabinet Prabowo, Eddy Soeparno Ikut Arahan Zulhas

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno akan mengikuti arahan ketua umumnya Zulkifli Hasan untuk peluang menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Sebut Gerindra dan PAN Siapkan Ridwan Kamil Maju di Pilgub Jakarta

7 hari lalu

Zulkifli Hasan Sebut Gerindra dan PAN Siapkan Ridwan Kamil Maju di Pilgub Jakarta

PAN berencana menjalin koalisi dengan sejumlah partai lain untuk mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Usulkan Nama Yandri Susanto sebagai Calon Menteri Prabowo

8 hari lalu

Alasan PAN Usulkan Nama Yandri Susanto sebagai Calon Menteri Prabowo

Nama Yandri Susanto menyusul disiapkan oleh PAN sebagai calon menteri di Kabinet Prabowo. Sebelumnya, ada Eko Patrio.

Baca Selengkapnya

Petinggi PAN Sampaikan Doa Jatah di Kabinet Bertambah, Prabowo: Masuk Itu Barang

8 hari lalu

Petinggi PAN Sampaikan Doa Jatah di Kabinet Bertambah, Prabowo: Masuk Itu Barang

Petinggi PAN menyampaikan doa politik tentang jatah menteri di kabinet dalam Rakornas partainya di Jakarta, yang dihadiri Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Rakornas Dihadiri Prabowo, Petinggi PAN Doa Dapat Jatah di Kabinet Bertambah

8 hari lalu

Rakornas Dihadiri Prabowo, Petinggi PAN Doa Dapat Jatah di Kabinet Bertambah

Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay dalam doanya di Rakornas, turut membahas jatah menteri untuk partainya di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Belum Beri Rekomendasi Emil Dardak Maju dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

9 hari lalu

Alasan PAN Belum Beri Rekomendasi Emil Dardak Maju dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

PAN belum memberikan rekomendasi kepada Emil Dardak karena Demokrat belum melakukan komunikasi politik dengan mereka.

Baca Selengkapnya

Setelah Eko Patrio, PAN Hembuskan Nama Yandri Susanto untuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo

9 hari lalu

Setelah Eko Patrio, PAN Hembuskan Nama Yandri Susanto untuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo

Nama Yandri Susanto diusulkan dari kader PAN daerah yang akan mengikuti bimbingan teknis (bimtek) dan Rakornas Pilkada pada hari Kamis ini.

Baca Selengkapnya

PAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo

11 hari lalu

PAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo

Politikus PAN Eko Hendro Purnomo atau beken sebagai komedian Eko Patrio tengah disiapkan partainya untuk membantu kabinet Prabowo Subianto. Alasannya?

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

15 hari lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

18 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya