Penggabungan Empat Komnas Dinilai Tak Efektif  

Reporter

Editor

Selasa, 1 Maret 2011 19:04 WIB

Arist Merdeka Sirait. TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait menilai usulan penggabungan komisi-komisi nasional yang bergerak di bidang hak asasi manusia, justru dapat menyebabkan kerja komisi tidak efisien dan efektif. Pasalnya, setiap komisi nasional memiliki cakupan kerja yang luas dan persoalan yang dihadapi pun beragam.

Sebelumnya, bekas Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie mengusulkan penggabungan empat komisi nasional yang bergerak di bidang hak asasi manusia. Yakni Komnas Hak Asasi Manusia, Komnas Perlindungan Anak Indonesia, Komnas Perempuan, dan Komnas Lanjut Usia.

"Usulan itu baik-baik saja. Tapi saya memilih lebih baik otonom, supaya lebih fokus pada bidangnya. Kalau digabung justru menjadi tidak kreatif," kata Arist ketika dihubungi, Selasa 1 Maret 2011.

Usulan penggabungan keempat komisi itu dilontarkan Jimly dalam sebuah acara di Hotel Sultan, Jakarta, hari ini. Jimly mengatakan empat komisi nasional itu sebaiknya digabung menjadi satu organisasi, sambil memperkuat fungsi-fungsinya.

"Kalau komisinya ada empat, dijadikan satu komisi, lalu ada empat sub komisi. Kantornya bisa djadikan satu, karyawannya bisa dijadikan satu," ujarnya.

Menanggapi pernyataan Jimly itu, Arist sangsi penggabungan organisasi akan mampu meningkatkan efektifitas kerja komisi nasional. Ia beranggapan penggabungan komisi justru menghambat gerak masing-masing komnas karena faktor administrasi dan birokrasi.

"Nanti justru lebih birokratis dan administratif. Harus ada rapat pleno terlebih dulu, malah tidak kerja-kerja," kata dia.

MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

16 jam lalu

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

Pemerintah akan menggusur warga di area 2.086 hektare lahan untuk proyek IKN. Ganti rugi dan tempat relokasi disiapkan.

Baca Selengkapnya

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

2 hari lalu

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

Bulan Mei dikenang sebagai penanda lahirnya Reformasi. Namun, bagi sebagian masyarakat, bulan ini dikenang dengan duka mendalam dari kasus penculikan.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

4 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

5 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

8 hari lalu

TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

TPNPB-OPM meminta pemerintah Indonesia membuka akses bagi lembaga-lembaga HAM nasional maupun internasional ke Papua.

Baca Selengkapnya

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

11 hari lalu

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

Menurutnya, kasus kekerasan seperti yang dialami mahasiswa Universitas Pamulang tidak boleh terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi pancasila.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

14 hari lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

27 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

32 hari lalu

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

59 hari lalu

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

MK RI menyerukan dukungan untuk Palestina dalam forum pertemuan Biro World Conference on Constitutional Justice atau WCCJ ke-21 di Venice, Italia.

Baca Selengkapnya