Indonesia Tolak Permintaan Ekstradisi Australia

Reporter

Editor

Rabu, 23 Juli 2003 13:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Indonesia secara resmi telah menolak permohonan ekstradisi Australia atas Abu Quassey, warga negara Mesir yang menjadi tersangka penyelundupan imigran gelap asal Irak ke Negeri Kanguru. Penolakan itu disampaikan Presiden Megawati Soekarnoputri saat bertemu Perdana Menteri Australia John Howard di Istana Merdeka Jakarta, Sabtu (15/2) siang. Masalah penyelundupan imigran gelap, Abu Quassey (warga negara Mesir), karena alasan teknis pemerintah tidak bisa mengekstradisinya ke Australia, kata Megawati dalam jumpa pers usai pertemuan. Kendati demikian, Presiden tetap menyampaikan terima kasihnya atas kerja sama Australia dalam menyelesaikan kasus Hendra Rahardja, terpidana penyalahgunaan bantuan likuiditas Bank Indonesia. Hendra meninggal di Australia dua pekan lalu, tapi pemerintah akan terus berupaya mengembalikan aset-aset negara yang masih berada di tangan keluarganya. Presiden menambahkan, dalam pertemuan itu dibicarakan juga masalah Nanggroe Aceh Darussalam dan Papua. Presiden meminta Perdana Menteri Australia untuk mengambil kebijakan terhadap orang-orang yang ada di Australia yang berupaya merenggangkan hubungan Indonesia-Australia. Padahal, kata Presiden, saat ini hubungan Indonesia-Australia baik-baik saja dan akan terus ditingkatkan. Kedua pemimpin itu juga membahas masalah konflik Amerika Serikat-Irak dan Korea Selatan-Korea Utara. Indonesia dan Australia bersepakat untuk menyelesaikan semua permasalahan itu secara damai. Konflik Amerika-Irak akan diserahkan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, kata Megawati, sedangkan masalah Korea akan dilanjutkan dialog yang selama ini telah berjalan. Presiden menegaskan pemerintah akan mengirimkan utusan ke Korea Utara-Korea Selatan. Kepada kedua negara itu, pemerintah akan mengusulkan dialog untuk penyelesaian konflik, bahkan Indonesia bersedia memfasilitasi dialog kedua negara. Selanjutnya, hasil dialog akan diberikan ke Pemerintah Amerika Serikat. Sementara itu, Howard menyatakan komitmennya untuk mendukung keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ia mengaku ada beberapa orang yang sering kali mengeluarkan pernyataan tentang Aceh dan Papau. Tapi itu pernyataan pribadi, bukan pemerintah Australia. Australia tidak mendukung yang merongrong Indonesia, kata dia. Howard juga menyatakan komitmennya untuk mendukung langkah damai dalam penyelesaian konflik Irak dengan mendukung peran Dewan Keamanan PBB. Namun, ia mengkhawatirkan penyebaran senjata kimia dan biologis yang bukan tidak mungkin akan jatuh ke tangan kelompok teroris. Ia menegaskan Australia bukanlah negara yang anti terhadap agama Islam. Sikap Australia terhadap Irak, kata dia, lebih dikarenakan negara itu menentang resolusi PBB. (Retno Sulistyowati/AnggoroTempo News Room)

Berita terkait

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

1 menit lalu

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

Begini cerita Hieronimus Jevon Valerian yang kerap mengorbankan waktu luang untuk belajar dan memanfaatkan waktu selama berkuliah di ITB.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

4 menit lalu

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

Suap tas Dior istri Presiden Korsel yang mengguncang membuat jaksa agung turun tangan. Tim dibentuk untuk menyelidiki kasus ini.

Baca Selengkapnya

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

10 menit lalu

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

Siapa yang bakal mengisi posisi menteri di kabinet Prabowo menjadi perhatian publik. PAN dan Demokrat masing-masing menyebut nama Eko Patrio dan AHY.

Baca Selengkapnya

5 Tips Merencakan Liburan Keluarga

23 menit lalu

5 Tips Merencakan Liburan Keluarga

Pakar perjalanan membagikan beberapa tips liburan keluarga

Baca Selengkapnya

Sepatu Bata Riwayatmu Kini: Jadi Favorit Generasi Baby Boomers, Masih Berjaya di India

28 menit lalu

Sepatu Bata Riwayatmu Kini: Jadi Favorit Generasi Baby Boomers, Masih Berjaya di India

Kabar penutupan pabrik sepatu Bata di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, melengkapi cerita kemunduran perusahaan multinasional asal Ceko itu.

Baca Selengkapnya

Prediksi Crystal Palace vs Manchester United di Liga Inggris: Jadwal, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Formasi

30 menit lalu

Prediksi Crystal Palace vs Manchester United di Liga Inggris: Jadwal, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Formasi

Pertandingan Crystal Palace vs Manchester United akan tersaji pada pekan ke-36 Liga Inggris atau Premier League musim 2023-2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

36 menit lalu

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

Ketika cuaca panas masih membekap wilayah luas di daratan Asia, potensi hujan lebat masih ada untuk wilayah Indonesia hingga hari ini.

Baca Selengkapnya

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

41 menit lalu

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

KPU RI meminta para peserta Pilkada serentak 2024 di Provinsi Bali agar menerapkan kampanye hijau. Apa itu kampanye hijau?

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Usut Dugaan Penyelundupan Miras Melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

44 menit lalu

Bea Cukai Usut Dugaan Penyelundupan Miras Melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

Penyelundupan miras melalui Pelabuhan Tanjung Emas disamarkan sebagai pengiriman tekstil. Mendapat atensi dari Kantor Pusat Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

48 menit lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya