TEMPO Interaktif, Jakarta:Presiden Megawati mengatakan, TNI harus memusatkan segala daya dan pikiran agar dapat menjawab tantangan dalam fungsi barunya yang berpusat pada pertahanan udara. Dengan demikian, harus meninggalkan peran politik yang selama ini diemban. “Betapa pun beratnya penyesuaian yang harus dilakukan, tetapi itulah realitas politik yang ada,” kata Presiden dalam sambutannya pada acara penutupan rapat pimpinan TNI di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/2). Presiden juga meminta agar TNI dapat mengarahkan segala perhatian dan kemampuan untuk membangun kekuatan pertahanan yang efektif. Sehingga, TNI sebagai angkatan perang mempunyai kemampuan tinggi dalam menjaga mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah serta kehidupan kebangsaan di dalam. Ia mempertanyakan adanya keinginan yang mau meminimalkan peran TNI. Sangat sulit dipahami, bahkan tidak mungkin, suatu negara tidak memerlukan sarana mempertahankan keberadaanya termasuk adanya angkatan perang . “Jadi TNI harus tetap mempertahankan citra dan kehormatan sebagai pembela negara. Ia memiliki keteguhan dalam menegakkan hukum tanpa meninggalkan hukum dan hak asasi manusia,“ kata Presiden. Dalam kesempatan itu, Mega berpesan kepada para perwira tinggi agar alokasi dana yang diberikan TNI dapat dimanfaatkan secermat mungkin, termasuk membenahi aspek kelembagaan dan sistem persejataan serta tak lupa kesejahteraan prajurit .”Saya masih ingat terhadap keinginan untuk seberapa minimal pun anggaran untuk memperbaiki kondisi perumahan para perajurit kita,” kata Mega. (Dede-Tempo News Room)