Natuna Tolak Bergabung dengan Provinsi Riau

Reporter

Editor

Rabu, 23 Juli 2003 12:00 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kabupaten Natuna menolak bergabung dengan provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Permintaan ini disampaikan jajaran Muspida dan DPRD Kabupaten Natuna kepada presiden Megawati di Istana Negara, Jumat (14/2). Menurut Ketua DPRD Natuna, Daeng Rusnadi pendapatan daerah dari komoditas minyak dan gas akan berkurang jika mereka bergabung dengan Kepri. Sebab di provinsi baru itu Natuna adalah satu-satunya daerah penghasil migas. Rusnadi menghitung selain Natuna, di provinsi Kepri terdapat kabupaten Tanjung Balai Karimun, Batam dan Tanjung Pindang itu. Jika mengacu pada Undang-undang no 25 tahun 2001 tentang perimbangan pusat dan daerah, disebutkan pembagian 85 banding 15 persen untuk daerah penghasil migas. Jumlah 15 persen itu masih dibagi lagi atas 6 persen untuk daerah penghasil, 6 persen dibagi rata untuk seluruh kabupaten/kota di provinsi itu dan 3 persen untuk provinsi. Saat bertemu Presiden, Rusnadi meminta undang-undang no 25 tahun 2002 tentang pembentukan provinsi Kepulaan Riau (Kepri) direvisi. Kabupaten Natuna meminta bergabung dengan provinsi Riau Daratan. Sebab kemungkinan mendapatkan tambahan pendapatan sangat besar. Karena di Riau Daratan ada tujuh daerah penghasil migas. Sementara Natuna mampu menghasilkan hingga 112 miliar dari komoditas migas. Kalau kami bergabung dengan Riau kami menyumbang sekali tetapi disumbang tujuh kali. Tapi di Kepri, kami menyumbang sekali tetapi tidak disumbang-sumbang, kata Rusnadi. Presiden Megawati, menurut Rusnadi, menanggapi permintaan mereka dengan mengingatkan bahwa pelaksanaan undang-undang nomor 25 tahun 2002 paling cepat 3 tahun lagi. Sementara Mendagri, Hari Sabarno yang mendampingi presiden dalam kesempatan itu menyarankan dalam kurun waktu itu dilakukan musyawarah kembali antara Natuna dan provinsi Kepri. Dikatakan oleh mendagri bahwa wewenang untuk merevisi undang-undang itu berada di tangan DPR. Menurut Rusnadi, pihaknya tidak diikutsertakan dalam memutuskan pembentukan provinsi Kepri itu. Padahal sebelumnya telah diadakan serangkaian dengar pendapat antara pemerintah pusat, Pemda Natuna, dan DPR di Jakarta. Rusnadi merasa kiecewa, karena saat itu disepakati keputusan diundur hingga pemilu 2004. Namun sepekan setelah pertemuan undang-undang langsung disahkan tanpa sepengetahuan Natuna. Itulah alasan kami sampai ke sini, katanya. (Deddy Sinaga Tempo News Room)

Berita terkait

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

5 menit lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

23 menit lalu

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

Ivar Jenner sempat membawa Timnas U-23 Indonesia unggul lebih dulu atas Irak pada perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

28 menit lalu

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

Yura Yunita terpilih untuk menyanyikan original soundtrack Glenn Fredly The Movie, yang diciptakan oleh mentor musiknya sebelum berpulang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

32 menit lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

35 menit lalu

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

Cara membuat daftar isi di Google Docs cukup mudah dilakukan. Anda dapat membuatnya secara otomatis tanpa perlu repot lagi. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

35 menit lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

49 menit lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Tentang Hammersonic 2024 Beserta Band Metal yang Tampil

53 menit lalu

3 Fakta Tentang Hammersonic 2024 Beserta Band Metal yang Tampil

Hammersonic merupakan festival musik rock dan metal terbesar yang mengundang band rock papan atas seperti Lamb of God dan A Day to Remember.

Baca Selengkapnya

5 Smartwatch yang Dilengkapi NFC, Bisa untuk Transaksi

54 menit lalu

5 Smartwatch yang Dilengkapi NFC, Bisa untuk Transaksi

Berikut ini beberapa smartwatch yang ada NFC. Selain untuk memantau kesehatan, smartwatch ini juga bisa digunakan untuk transaksi.

Baca Selengkapnya

Ralf Rangnick Tolak Tawaran Jadi Pelatih Bayern Munchen, Fokus Piala Eropa 2024 Bersama Austria

55 menit lalu

Ralf Rangnick Tolak Tawaran Jadi Pelatih Bayern Munchen, Fokus Piala Eropa 2024 Bersama Austria

Pelatih Timnas Austria, Ralf Rangnick, resmi menolak tawaran Bayern Munchen untuk menggantikan Thomas Tuchel musim depan.

Baca Selengkapnya