SBY: Penurunan Kemiskinan dan Pengangguran Bukan Bohong

Reporter

Editor

Rabu, 2 Februari 2011 12:57 WIB

Presiden SBY. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali membantah tudingan bahwa pemerintah telah melakukan kebohongan kepada publik, seperti yang dilontarkan sejumlah tokoh lintas agama beberapa waktu lalu. Kali ini, Presiden SBY membantah soal angka pengangguran dan kemiskinan.

Menurut dia, orientasi pemerintah bukan hanya mengejar pertumbuhan saja, namun juga pemerataan. Hasilnya, angka pengangguran saat ini 8, 32 juta orang atau 7,14 persen menurun dibanding Maret 2010. Data ini berdasarkan hasil sensus 2010 yang dilakukan Badan Pusat Statistik.

"Tadi malam saya telpon kembali Kepala BPS, masih valid, datanya dikatakan benar. Jadi ini bukan kebohongan karena datanya betul-betul ada," kata Presiden dalam pidato saat mencanangkan Gerakan Kewirausahaan Nasional di Gedung Smesco, Rabu 2 Februari 2011.

Presiden juga menyinggung soal tanggapan dan kritik bahwa kebijakan pemerintah hanya berorientasi untuk mengejar pertumbuhan semata. Menurut dia, kritik soal angka kemiskinan sah saja dan tidak ditabukan. Justru kritik seperti itu perlu sebagai bagian dari demokrasi.

Namun, lanjut Presiden, pemerintah perlu memberikan penjelasan agar masyarakat bisa mencernanya. "Ada kalanya kritikan itu benar, setelah dijelaskan pemerintah, tidak semuanya seperti yang dikritik," katanya.

Sejak tahun 2005, menurut Presiden SBY, pemerintah telah sepakat untuk mengejar pemerataan disamping pertumbuhan. Yakni dengan pro pertumbuhan, pro kesempatan kerja, pro kemiskinan dan pro lingkungan. Dan itu, menurut dia, sekarang sudah menghasilkan sesuatu.

Advertising
Advertising


SBY mengakui saat ini di Indonesia masih terdapat orang dan keluarga miskin. Namun kemiskinan tidak hanya terjadi di Indonesia saja, tetapi juga di negara lain. Apalagi setelah terimbas krisis ekonomi global pada 2008 lalu, sejumlah negara Eropa bertumbangan. Kemiskinan itu, menurut SBY, muncul karena orang atau keluarga yang tidak memiliki penghasilan atau penghasilannya kurang memenuhi.

Dengan alasan itulah pemerintah, kata Presiden, menjalankan kebijakan yang mendukung kesejahteraan dengan berbagai subsidi. Antara lain Biaya Operasional sekolah (BOS), Bantuan Langsung Tunai (BLT) serta program PNPM dan Kredit Usaha Rakyat.

EKO ARI WIBOWO

Berita terkait

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

6 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

10 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

12 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Tony Blair dan Prabowo Subianto berdiskusi membahas isu-isu global dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

27 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

Muhadjir Effendy menyebut program perlinsos ditujukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

27 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

Tak hanya Muhadjir, tiga menteri lain juga turut memberikan keterangan terkait bansos di sidang sengketa pilpres hari ini.

Baca Selengkapnya

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

33 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

38 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

Bantuan Jepang ini, diharapkan bisa menaikkan pendapatan petani berskala kecil dan mengentaskan kemiskinan di Provinsi Gorontalo

Baca Selengkapnya

Kenaikan Harga Pangan dan Gaji Tak Seimbang, Ekonom Sebut Bisa Tambah Angka Kemiskinan

58 hari lalu

Kenaikan Harga Pangan dan Gaji Tak Seimbang, Ekonom Sebut Bisa Tambah Angka Kemiskinan

Pemerintah mesti membuat kebijakan yang bisa mengendalikan harga pangan karena bisa menambah jumlah kemiskinan baru.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sangat Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8 Persen: Within Three, Four, Five Years..

58 hari lalu

Prabowo Sangat Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8 Persen: Within Three, Four, Five Years..

Calon Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto kembali menyatakan optimismenya mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Putin Usulkan Pajak Lebih Tinggi bagi Orang Kaya di Rusia

1 Maret 2024

Putin Usulkan Pajak Lebih Tinggi bagi Orang Kaya di Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin mengisyaratkan akan menerapkan pajak lebih tinggi bagi orang kaya di negaranya.

Baca Selengkapnya