Camat Ketahun Budi Sampurno yang dikonfirmasi tidak membantah keresahan masyarakat akibat kehadiran Harimau yang biasa disapa “nenek” oleh warga Muko-muko tersebut. “Kita sudah menerima beberapa laporan dari warga yang melihat harimau masuk ke pemukiman penduduk,” ujarnya, Selasa (1/2).
Budi menambahkan, karena hewan ini merupakan satwa yang dilindungi maka pihaknya tidak gegabah mengambil tindakan. Hingga saat ini Pemerintah Muko-muko masih melakukan koordinasi dengan Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) agar harimau tersebut dapat segera diamankan.
Kepala BKSDA Provinsi Bengkulu Amon Zamora mengatakan akan segera menurunkan tim ke lokasi. Secara persuasif BKSDA akan mengusir harimau keluar dari pemukiman penduduk. “Biasanya kita menggunakan kentongan untuk mengusir mereka,” katanya saat ditemui di kantornya.
Amon sendiri menyangsikan jika harimau tersebut masuk ke wilayah pemukiman. Menurut dia, sering terlihatnya harimau saat ini karena daerah teritori harimau yang sebenarnya telah didesak warga yang melakukan perambahan. “Bisa juga karena wilayahnya mengalami perambahan, harimau kekurangan makanan dan terpaksa mencari keluar,” ujarnya.
PHESI ESTER JULIKAWATI