Todung: Melawan Korupsi Harus Zero Tolerance  

Reporter

Editor

Kamis, 27 Januari 2011 18:11 WIB

Deklarasi Gerakan Rakyat Anti Mafia Hukum. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Transparency International Indonesia (TII), Todung Mulya Lubis mengatakan pemberantasan korupsi di Indonesia tidak boleh ada toleransi dalam bentuk apapun. "Harus zero tolerance melawannya," katanya dalam deklarasi Gerakan Rakyat Anti Mafia Hukum oleh sejumlah tokoh, aktivis, pengamat dan praktisi di Jakarta, Kamis 27 Januari 2011.

Menurut dia, selama ini pemberantasan korupsi di Indonesia hanya berhasil dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Institusi penegak hukum lain seperti Kepolisian dan Kejaksaan justru menjadi sarang dari para mafia.

"Misalnya pembebasan bersyarat Ayin (Artalyta Suryani, terpidana kasus suap jaksa Urip tri Gunawan-red). Kalau pemerintah tetap berikan remisi atau grasi ke koruptor maka mereka akan tetap merasa hukman itu tidak ada apa-apanya dengan yang mereka nikmati," ujar Todung.

Oleh sebab itulah ia menilai pemerintah masih setengah hati dalam memberantas korupsi. "Untuk itu institusi yang paling pas dan tidak takut melawan itu ya KPK," kata dia.

Di acara yang sama, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan menilai selama ini pemerintah cenderung melakukan pembiaran kasus korupsi. Indonesia saat ini, katanya dipenuhi oleh orang-orang yang ingin memperkaya diri. "Dan yang terjadi sekarang itu pertarungan antara institusi yang berusaha melawan pemberantasan korupsi," ujarnya.

Karena itu pemimpin negara, dalam hal ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, harus tegas menindak para koruptor dan membenahi sistem di institusi aparat penegak hukum. "Sikap harus tegas, lugas, tidak implisit. Karena kita lihat banyak pihak yg membiarkan." kata Anies.

Begitu pun soal dukungan kepada KPK dan Satgas Pemberantasan Mafia Hukum. "KPK butuh dukungan tanpa syarat, Satgas dengan segala macam problemnya juga, dan berbagai institusi lain perlu didukung. Tanpa ketegasan perang melawan (korupsi) akan panjang," ujarnya.

RIRIN AGUSTIA

Berita terkait

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

4 menit lalu

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

Jaksa KPK menghadirkan empat saksi dalam sidang bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu, 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

10 menit lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh pengacara bernama Andreas atas tuduhan tak lapor LHKPN secara benar.

Baca Selengkapnya

KPK Masih Kumpulkan Alat Bukti Baru untuk Kembali Tetapkan Eks Wamenkumham Eddy Hiariej sebagai Tersangka

53 menit lalu

KPK Masih Kumpulkan Alat Bukti Baru untuk Kembali Tetapkan Eks Wamenkumham Eddy Hiariej sebagai Tersangka

Johanis Tanak mengatakan dalam penyidikan baru tersebut KPK akan mencari bukti untuk penetapan tersangka.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK Miliki Aset Hingga Rp60 Miliar, Segini Harta Kekayaannya di LHKPN

1 jam lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK Miliki Aset Hingga Rp60 Miliar, Segini Harta Kekayaannya di LHKPN

Dilansir dari laman e-LHKPN milik KPK, Kepala Bea Cukai Puwakarta itu terakhir melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2022.

Baca Selengkapnya

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

11 jam lalu

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

KPK akhirnya menahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor setelah dua kali mangkir dari pemeriksaan. Tidak dilakukan jemput paksa.

Baca Selengkapnya

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

13 jam lalu

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

KPK mengakui OTT kasus pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo, awalnya tak sempurna.

Baca Selengkapnya

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

16 jam lalu

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

KPK buka suara soal kabar ayah Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Kiai Agoes Ali Masyhuri, sebagai makelar kasus Hakim Agung Gazalba Saleh.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

16 jam lalu

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

Motif korupsi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor bermula dari adanya aturan yang dibuat sebagai dasar pencairan dana insentif pajak daerah bagi pegawai BPPD.

Baca Selengkapnya

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

18 jam lalu

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

KPK resmi menahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus pemotongan insentif ASN BPPD

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

19 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas

Baca Selengkapnya