Ruben hilang terseret banjir saat mengumpulkan kayu di bantaran sungai tersebut sekitar pukul 15.30 WITA. Korban bersama adiknya, Okto Adu, mengumpulkan kayu di lokasi yang hanya berjarak sekitar satu kilometer dari pantai Manikin.
Okto Adu mengatakan, korban terseret banjir, karena berusaha menangkap sebuah kayu besar yang terbawa banjir. Saat itulah, Ruben terseret banjir. "Saya tidak bisa menolongnya, karena banjir sangat besar," kata Okto kepada wartawan.
Hingga pukul 17.00 WITA, tim penolong dari SAR Kupang bersama Polisi Perairan masih melakukan pencarian menggunakan dua perahu karet di perairan sekitar lokasi wisata tersebut.
Menurut Okto, ia masih melihat kakaknya melambaikan tangan minta pertolongan. Namun, ia tidak bisa berbuat apa-apa. Okto kemudian kembali ke rumah dan melapor kepada keluarganya dan warga setempat untuk memberikan pertolongan sebelum dilaporkan kepada polisi. "Saya sampaikan ke keluarga dan warga untuk menolong kakak saya," katanya.
Kejadian itu mengundang ratusan warga berbondong-bondong datang ke pantai, karena diduga kuat Ruben terseret banjir hingga laut lepas.
Banjir terjadi akibat guyuran hujan di wilayah Kupang dan sekitarnya dengan intensitas tinggi. Hujan juga mengakibatkan sejumlah ruas jalan di Kota Kupang tergenang air.
Hingga saat ini, dua perahu karet yang membawa warga dan tim penolong dari SAR dan polisi perairan masih melakukan pencarian terhadap korban.
YOHANES SEO