Tujuh Sikap Para Tokoh Lintas Agama untuk Pemerintah

Reporter

Editor

Senin, 17 Januari 2011 19:18 WIB

TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sejumlah tokoh lintas agama akan memenuhi undangan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Senin 17 Januari 2011 malam ini. Mereka akan menyampaikan pernyataan terbuka terhadap pemerintahan. " Kami akan tetap datang dengan pernyataan kami" kata Kiai Salahudin Wahid yang ditunjuk mewakili para tokoh itu.

Apa saja poin yang akan disampaikan? Inilah tujuh pernyataan para tokoh itu bagi pemerintahan SBY-Boediono.

01. Sebagai negara kepulauan terbesar di muka bumi dengan keragaman etnis, sungguh layak kita bersyukur pada Tuhan karena masih bisa bertahan utuh dalam sebuah negara. 66 tahun bangsa ini menyatakan kemerdekaannya, namun belum semua warganya menikmati kemerdekaan secara utuh.

2. Dalam pembukaan dan Batang tubuh UUD 45, cita-cita para pendiri bangsa telah sangat jelas tersurat, kemerdekaan sejati yang mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi segenap anak bangsa. Namun hingga kini masih merebak kekerasan atas nama agama dan kelompok terhadap umat beragama dan berkeyakinan, terhadap kebebasan berpendapat dan insan pers masih tampak dibiarkan oleh negara. Impunitas terhadap pelanggaran HAM masih sangat jelas.

3. Kantong-kantong kemiskinan masih mudah kita temukan di banyak tempat di tanah air, kebijakan ekonomi pemerintah memang menghasilkan pertumbuhan ekonomi 5,8 persen dan meningkatkan pendapatan per kapita menjadi USD 3.000 pada 2010, tapi gagal dalam pemerataan kesejahteraan.

4. Kami menggarisbawahi pendapat banyak ahli ekonomi yang menyatakan bahwa kebijakan ekonomi Indonesia saat ini bertentangan dengan amanat pembukaan dan batang tuduh UUD 45. Sumberdaya alam belum dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat. Perusakan lingkungan masih dapat terus disaksikan dengan nyata.

5. Amandemen UUD 45 yang menyatakan bahwa Indonesia adalah negara hukum tidak sesuai dengan kenyataan. Hukum bukan kekuasaan tertinggi, masih kalah dengan kekuasaan dan uang.

6. Pemerintah tidak memberi perhatian dan memadai terhadap pelanggaran HAM berat. Pemerintah tidak mampu dan tidak menunjukkan niat membela begitu banyak buruh migran yang mendapat perlakuan buruk di berbagai negara.

7. Bagi kami, sejumlah kenyataan di atas adalah bentuk pengingkaran terhadap UUD 45. Kita harus mendesak pemerintah untuk segera mengakhiri pengingkaran itu. Jika pemerintah menolak atau mengabaikan desakan tersebut, berarti pemerintah melakukan pembohongan publik (dalam pengertian ada kesenjangan antara ucapan dan tindakan atau antara pernyataan dan kenyataan).

PINGIT ARIA

Berita terkait

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

34 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Upah Minimum 2024 Dipastikan Naik, KSPI: Bentuk Kebohongan Publik

12 November 2023

Upah Minimum 2024 Dipastikan Naik, KSPI: Bentuk Kebohongan Publik

Said Iqbal menanggapi soal pernyataan Kementerian Ketenagakerjaan yang menyebut upah minimum 2024 pasti naik.

Baca Selengkapnya

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.

Baca Selengkapnya

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

2 Oktober 2023

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.

Baca Selengkapnya

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

19 September 2023

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

Mr Assaat pernah menjadi acting Presiden RI selama 9 bulan pada 1949-1950. Tanpa kepemimpinannya, Indonesia mungkin saja direbut kembali Belanda.

Baca Selengkapnya

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

9 September 2023

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

Hari ini, 9 September 1949 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur. SBY merupakan Presiden Indonesia ke-6 selama 2 periode.

Baca Selengkapnya