Pengacara Susno Minta Hakim Panggil Paksa Saksi Kunci  

Reporter

Editor

Kamis, 13 Januari 2011 20:06 WIB

Susno Duadji. TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO Interaktif, Jakarta - Tim pengacara mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Markas Besar Polri, Komisaris Jenderal Susno Duadji, meminta majelis hakim memanggil secara paksa sejumlah saksi kunci.

"Kami berkepentingan untuk membongkar kebohongan dalam kasus ini. Karena itu kami meminta majelis hakim mendatangkan saksi-saksi ini," ujar pengacara Susno, Henry Yosodiningrat dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis 13 Januari 2011.

Sejumlah saksi yang minta dihadirkan secara paksa adalah Dadang Aprianto, Vincent Apriono, Ho Kian Huat, Kombes Slamet Sopandi, Brigjen (Purn) Tjetjep Lukman dan Brigjend Bambang Parsono.

Henry meminta pemanggilan paksa ini karena saksi-saksi tersebut tak juga hadir dalam sidang. Ia pun menuding jaksa penuntut umum tak pernah memanggil saksi-saksi itu secara patut dan sesuai hukum. "Agar diperintahkan kepada penuntut umum untuk memanggilnya secara sah dan patut," katanya.

Kesaksian Dadang Aprianto, Vincent Apriono dan Ho Kian Huat menurut pengacara, dianggap penting guna membuktikan pernyataan Sjahril Djohan dan Haposan Hutagalung. Dadang Aprianto adalah pembantu Sjahril Djohan yang disebutkan mengetahui penyerahan uang Rp 500 juta dari Sjahril ke Susno. Uang ini berasal dari Haposan Hutagalung agar perkara PT Salmah Arwana Lestari yang ditangani Bareskrim dapat segera selesai. Sjahril sendiri mengakui dirinya menyerahkan uang ini.

Sedangkan Vincent Apriono adalah rekan Ho Kian Huat, klien Haposan yang mengaku ditipu dalam investasi penangkaran ikan arwana ini. Menurut pengacara, ia dianggap penting untuk membongkar pernyataan Sjahril bahwa dirinya dimintai bantuan oleh Haposan Hutagalung untuk menjadi penghubung ke Susno.

Advertising
Advertising

Menurut Henry, cerita itu bohong. Alasannya, "Karena dari keterangan Vincent akan membuka fakta bahwa Sjahril Djohan lah yang meminta bantuan kepada Haposan Hutagalung untuk secara formal mewakili kepentingan Ho Kian Huat," ujarnya.

Sedangkan mengenai saksi Kombes Slamet Sopandi, Brigjen (Purn) Tjetjep Lukman dan Brigjend Bambang Parsono, Hery menganggap keterangan mereka penting untuk membuktikan kliennya tak bersalah dalam kasus penggelapan dana pengamanan Pilkada Jawa Barat 2008.

Slamet Sopandi adalah mantan Dirintelkam Polda Jawa Barat. Keterangannya, menurut Henry, penting untuk membongkar pernyataan mantan Bendahara Polda Jabar, Maman Abdurrahman Pasya. Maman mengatakan Susno yang memerintahkan pemotongan dana pengamanan pilkada Jabar untuk Intelkam Polda.

Jaksa sendiri mengatakan bahwa mereka telah memanggil saksi-saksi tersebut secara patut. "Kami sudah kirimkan surat pemanggilannya. Kami bisa tunjukkan buktinya," ujar jaksa Erbagtyo Rohan.

Ketua Majelis Hakim Charis Mardiyanto mengabulkan permintaan Henry untuk memanggil saksi-saksi tersebut. "Saya memerintahkan jaksa untuk memanggil saksi-saksi. Tapi tidak bisa dilakukan pemanggilan paksa," kata Charis.

FEBRIYAN

Berita terkait

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

10 jam lalu

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

Wacana perpanjangan usia pensiun polisi dinilai tidak sesuai dengan tujuan revisi undang-undang Kepolisian.

Baca Selengkapnya

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

1 hari lalu

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Jadi Kader Partai Aceh, Niat Maju Pilkada 2024 untuk Calon Bupati Aceh Tamiang

1 hari lalu

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Jadi Kader Partai Aceh, Niat Maju Pilkada 2024 untuk Calon Bupati Aceh Tamiang

Usai pensiun sebagai Wakapolda Aceh, Armia Fahmi akan aktif sebagai kader Partai Aceh. Bahkan, ia akan maju sebagai calon Bupati Aceh Tamiang.

Baca Selengkapnya

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

1 hari lalu

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

Naskah akademik itu menilai batas usia pensiun 58 tahun berbanding terbalik dengan meningkatnya keahlian anggota Polri seiring penambahan usia.

Baca Selengkapnya

Begini Modus Penyelundupan Benih Lobster dari Pengemasan hingga Pengiriman

1 hari lalu

Begini Modus Penyelundupan Benih Lobster dari Pengemasan hingga Pengiriman

Sindikat penjual benur atau benih lobster ilegal memiliki cara khusus dalam penyelundupan benur ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Jadi Korban Begal Hingga Jari Nyaris Putus, Satrio Mukhti Calon Siswa Bintara Diangkat Jadi Anggota Polri

1 hari lalu

Jadi Korban Begal Hingga Jari Nyaris Putus, Satrio Mukhti Calon Siswa Bintara Diangkat Jadi Anggota Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengangkat Satrio Mukhti, 18 tahun calon siswa Bintara korban begal menjadi anggota Polri.

Baca Selengkapnya

Jelang KTT World Water Forum ke-10 di Bali, Garuda Wisnu Kencana Tutup hingga Polri Lakukan Ini

1 hari lalu

Jelang KTT World Water Forum ke-10 di Bali, Garuda Wisnu Kencana Tutup hingga Polri Lakukan Ini

KTT World Water Forum di Bali digelar mulai Sabtu besok. Sebanyak 8 kepala negara dan 105 menteri dijadwalkan hadir.

Baca Selengkapnya

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

2 hari lalu

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

Buron kartel narkoba Meksiko itu akan dibawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pengamanan World Water Forum di Bali, Polri Aktifkan Commad Center 91

2 hari lalu

Pengamanan World Water Forum di Bali, Polri Aktifkan Commad Center 91

Ada lima klaster yang menjadi objek pengamanan selama KTT World Water Forum, yaitu Nusa Dua Utara, Nusa Dua Selatan, Jimbaran, Kuta, dan Sanur.

Baca Selengkapnya