Pangdam Siliwangi Janji Sikat Anggotanya Yang Sontoloyo
Rabu, 5 Januari 2011 12:21 WIB
Menurut Moeldoko, tentara terus melakukan reformasi internal. Selain reformasi tentang doktrin dan struktural, tentara juga melakukan reformasi kultural. Dia mengakui arogansi anggota TNI masih ada. "Kecenderungan TNI merasa paling hebat masih ada," katanya.
Namun, kata Moeldoko, pihaknya selalu dengan sabar mengajak kepada seluruh prajurit untuk meninggalkan arogansi tersebut. Dia juga menyebut tentang netralitas TNI yang sudah teruji. Dia mengatakan di iklim demokrasi seperti sekarang ini, TNI netral dan tidak terlibat politik. "Itu area yang haram kita masuki," katanya.
Dalam kesempatan itu, Moeldoko juga mengatakan pihaknya tidak alergi terhadap kritik. "Kritik itu aspirasi yang harus kami apresiasi," katanya. Kodam Siliwangi menurut Moeldoko juga akan membantu pemerintah provinsi untuk mengatasi berbagai masalah yang ada. Termasuk juga membantu kepolisian.
"Kami tidak akan membiarkan polisi jalan sendiri," ujarnya. Dia mengatakan jumlah polisi yang masih kurang, bisa dibantu dengan anggota TNI dalam mengantisipasi berbagai masalah keamanan. "Kami akan memberi bantuan semaksimal mungkin," katanya.
Mengenai geng motor, Moeldoko mengatakan pihaknya akan menindak tegas siapapun anggotanya yang terlibat geng motor.
Dalam rencana kerjanya, Moeldoko juga mengungkapkan rencananya untuk memberi kurikulum pendidikan bela negara di pesantren-pesantren yang ada di wilayah Kodam Siliwangi. Menurut dia, selama ini warga pesantren merasa dirinya dimarjinalkan, tidak dilibatkan dalam pembangunan, "Dan diinteli terus."
Selain itu, Moeldoko melihat pesantren adalah salah satu pusat calon pemimpin di negara ini. "Karena itu kami ingin berpartisipasi untuk membentuk para calon pemimpin itu," katanya.
JULI HANTORO