LBH Desak Polisi Tangkap Mahasiswa Anarkis

Reporter

Editor

Selasa, 14 Desember 2010 11:08 WIB

Sejumlah mahasiswa membakar serta merusak pos Polisi saat berunjuk rasa diperempatan Jalan Andi Pangerang Pettarani-Urip Sumohardjo Makassar, Jumat (10/12). Aksi tersebut buntut kekecewaan mahasiswa atas demo dihari sebelumnya yang berakhir bentrok dengan aparat, yang mengakibatkan orang mahasiswa 18 terkena peluru karet serta belasan yang terluka. TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO Interaktif, Makassar - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar mendesak kepolisian segera menangkap mahasiswa yang anarkis. Hal itu dilakukan sebagai bentuk penegakan hukum atas penyerangan pos dan pengerusakan kendaraan operasional polisi.

" Kami juga tidak sepakat dengan tindakan yang sudah di luar batas kewajaran itu," tegas Direktur LBH Makassar, Abdul Muthalib, siang ini.

Muthalib mengatakan demonstrasi yang berujung anarkis patut dilawan agar tidak mengganggu kenyamanan masyarakat. Olehnya itu, polisi seharusnya cepat bersikap dan menangkapnya.

Dikawatirkan, kata Muthalib, jika polisi tidak mengeksekusi oknum mahasiswa tersebut akan berdampak buruk pada aksi-aksi selanjutnya, dan cenderung berulang.

"Jangan sampai ini menjadi legitimasi konvensional kepada kelompok mahasiswa tertentu untuk melakukan tindakan anarkis karena mereka tidak tersentuh oleh proses hukum," ujar direktur LBM Makassar dua periode ini.

Dia meminta polisi tidak asal tangkap. Polisi harus melengkapi bukti permulaan yang kuat untuk memproses mahasiswa yang anarkis.

Hingga saat ini polisi belum menangkap satupun mahasiswa yang diduga melakukan penyerangan dan pengerusakan fasilitas polisi pada Jumat lalu. Polisi mengaku telah mengantongi identitas pelaku.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Ajun Komisaris Besar Hery Marwanto mengatakan polisi tidak ingin gegabah menangkapi mahasiswa. Menurut dia, penyidik masih mempelajari bukti-bukti yang telah dikumpulkan.

"Buktinya sudah ada. Sabarlah, mereka pasti akan kami proses," jelas Hery.

ABDUL RAHMAN

Advertising
Advertising

Berita terkait

Awas, Kejahatan Kebencian Bisa Berujung Fatal

28 November 2021

Awas, Kejahatan Kebencian Bisa Berujung Fatal

Kejahatan bisa terjadi kapan saja. Kewaspadaan amat penting, terlebih adanya kejahatan kebencian yang bisa tak terduga, bahkan terhadap aparat.

Baca Selengkapnya

Jejak Milisi RSF Sudan yang Diduga Membuang Mayat ke Sungai Nil

7 Juni 2019

Jejak Milisi RSF Sudan yang Diduga Membuang Mayat ke Sungai Nil

Dalam perang di Yaman tahun 2015, milisi RSF di Sudan dikirim ke Yaman dan mendapat dukungan, uang dan senjata, dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Baca Selengkapnya

Polisi Minta Bubar, Demonstran Mahasiswa Mengaji

20 Oktober 2017

Polisi Minta Bubar, Demonstran Mahasiswa Mengaji

Aliansi mahasiswa tetap demonstrasi meski waktu penyampaian pendapat sudah melebihi batas, yakni hingga pukul 18.00.

Baca Selengkapnya

Alasan Polisi Pakai Water Canon Bubarkan Pengepung LBH Jakarta

18 September 2017

Alasan Polisi Pakai Water Canon Bubarkan Pengepung LBH Jakarta

Kapolda Metro Jaya ungkap alasan polisi menggunakan water
canon untuk membubarkan massa yang mengepung kantor LBH
Jakarta, Senin dinihari.

Baca Selengkapnya

Pasca Bentrok di Depan LBH, Jalan Diponegoro Sudah Bisa Dilintasi

18 September 2017

Pasca Bentrok di Depan LBH, Jalan Diponegoro Sudah Bisa Dilintasi

Pagi ini Jalan Diponegoro di depan gedung LBH, Jakarta Pusat,
kembali dapat dilintasi kendaraan setelah bentrokan antara
polisi dan pengunjuk rasa.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kapolda Sumsel Soal Polisi Memukul Mahasiswa Unsri

4 Agustus 2017

Penjelasan Kapolda Sumsel Soal Polisi Memukul Mahasiswa Unsri

Agung mengatakan kepolisian sebenarnya tak ingin ada insiden kekerasan saat pengamanan aksi mahasiswa Unisri.

Baca Selengkapnya

Bentrokan Pemilu di Kongo, 44 Orang Tewas

21 September 2016

Bentrokan Pemilu di Kongo, 44 Orang Tewas

Ribuan orang turun ke jalan ibu kota Kongo, Kinshasa, Senin lalu, untuk menentang penundaan pelaksanaan pemilu.

Baca Selengkapnya

Komas HAM Temukan 10 Fakta Bentrok TNI AU dan Warga di Medan

29 Agustus 2016

Komas HAM Temukan 10 Fakta Bentrok TNI AU dan Warga di Medan

Blokade dilakukan warga di area publik, yakni akses masuk utama Pangkalan Udara Soewondo. TNI AU tidak dapat menerapkan konsekuensi hukum ala militer.

Baca Selengkapnya

Pendukung Permaisuri Sultan Ternate Bentrok dengan Polisi  

21 April 2016

Pendukung Permaisuri Sultan Ternate Bentrok dengan Polisi  

Polisi membubarkan pendukung Boki Nita karena memblokir jalan menunju bandara.

Baca Selengkapnya

Novel FPI Ditahan Mulai Hari Ini  

9 Oktober 2014

Novel FPI Ditahan Mulai Hari Ini  

Dia diancam maksimal 8 tahun penjara.

Baca Selengkapnya