Kapolresta Pematang Siantar Dimutasi Karena Aniaya Wartawan

Reporter

Editor

Jumat, 3 Desember 2010 16:30 WIB

TEMPO Interaktif, Medan - Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Inspektur Jenderal Oegoseno me mutasi Kepala Polisi Resor Kota Pematang Siantar Ajun Komisaris Besar Fathori karena terbukti melakukan penganiayaan terhadap salah seorang wartawan di Pematang Siantar.

"Mutasi AKBP Fathori akan dilaksanakan Senin pekan depan. Mutasi ini berkaitan dengan hasi pemeriksaan terhadap Kapolresta Pematang Siantar yang dilaporkan menganiaya wartawan," kata Oegroseno kepada wartawan, Jum`at (3/12).

Menurut Oegroseno, hasil pemeriksaan yang dilakukan Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan Poda Sumut, Fathori diduga kuat melakukan tindak penganiayaan terhadap wartawan saat menjalani pemeriksaan di Mapolresta Pematang Siantar.

Meski sudah dimutasi, tindakan penganiayaan yang dilakukan Fathori akan tetap diproses."Pemeriksaan akan dilanjutkan di Reserse dan Kriminal serta Propam Polda.Mengenai pengganti Fathori,sudah disiapakan," kata Oegroseno.


Fathori dilaporkan L.Boru Panjaitan istri kontributor Trans TV di Pematang Siantar Andi Siahaan, ke Bidang Propam Polda Sumut. Menurut L Boru Panjaitan, suaminya kerap ditinju dan dipukuli oleh Kapolresta sejak ditahan Polisi Pematang Siantar pada tanggal 27 November lalu.

Andi ditahan Polresta Pematang Siantar karena dilaporkan melakukan penganiayaan terhadap anak dibawah umur. Andi sempat diperiksa sebelum ditahan. Namun sejak ditahan, Andi dianiaya oleh Fathori, dan penganiayaan.itu lantas disampaikan kepada istrinya.


Tak terima suaminya dianiaya,Boru Panjaitan lantas melaporkan Kapolresta Pematang Siantar ke Polda Sumut. Srjak itu, Kepala Polda memerintahkan Kepala Bidang Propam dan Kepala Bidang Humas untuk melakukan penyelidikan ke Polresta Pematang Siantar. Hasilnya, Fathori terbukti menganiaya Andi, dan dia kemudian dimutasi dari Kapolresta Pematang Siantar

SAHAT SIMATUPANG


Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

17 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

33 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

39 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya