Presiden: Kesultanan dan Pakualaman di Yogyakarta Diberi Peran Besar

Reporter

Editor

Kamis, 2 Desember 2010 18:04 WIB

Sri Sultan Hamengku Buwono X. TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pemerintah akan memberikan hak dan peran yang besar bagi Kesultanan dan Pakualaman di Yogyakarta, dengan apapun model yang akan jadi pilihan dalam Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemerintah kini sedang memfinalisasi rancangan undang-undang tersebut. "Saya berpendapat apapun model yang dipilih, berikan hak peran yang besar bagi kesultanan dan pakualaman," kata Presiden dalam keterangan pers di Istana Negara, Kamis 2 Desember 2010.

Saat memberikan penjelasan terkait keistimewaan Yogyakarta, Yudhoyono didampingi Wakil Presiden Boediono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Pernyataan ini disampaikan setelah bergulirnya polemik tentang cara penentuan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY. Menurut Yudhoyono, masalah itu bergulir dengan sejumlah pandangan misalnya, ada yang berpendapat Gubernur dan Wakil Gubernur DIY diangkat secara otomatis seperti yang sudah dilakukan sekarang. Tapi, ada juga yang berpendapat lain, penentuan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY dilakukan lewat cara dmokratis, atau melalui pemilihan.

Mengenai dua opsi itu, Presiden meminta kedua penganut pandangan ini mencocokkannya dengan konstitusi. Bagi yang berpikir cara demokratis itu paling baik, bisa membaca Undang-Undang Dasar pasal 18B ayat (1), yang menyatakan "Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan khusus dan keistimewaan." Sedangkan bagi yang berpendapat bahwa yang benar adalah cara penetapan, bisa merujuk pasal 18 ayat 4 UUD 1945 yang berbunyi, gubenur bupati dan walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan dipilih secara demokratis. "Silakah carikan titik temunya, karena kita tidak ingin bertentangan dengan UUD 1945," ujar Presiden.

Menurut Presiden, keistimewaan DIY yang akan dimasukkan ke dalam RUU Keistimewaan Yogyakarta, adalah keistimewaan dalam arti utuh dan menyeluruh. "Jadi bukan soal kedudukan, masa jabatan dan cara pengangkatan Gubernur dan Wagub DIY (saja), meskipun itu penting apakah nantinya dipilih secara demokratis atau nantinya ditetapkan," katanya. DPR dan pemerintah, kata Presiden, akan mendengarkan pandangan dari masyarakat luas.

Dalam kesempatan itu Yudhoyono juga meminta seluruh rakyat Indonesia dan masyarakat DIY agar tetap tenang berpikir dan bertindak jernih. "Saya harap semua menghormati proses pembuatan undang-undang ini," katanya. " Silahkan sampaikan rekomendasi dan masukan," ujar Yudhoyono.


EKO ARI WIBOWO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

34 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.

Baca Selengkapnya

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

2 Oktober 2023

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.

Baca Selengkapnya

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

19 September 2023

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

Mr Assaat pernah menjadi acting Presiden RI selama 9 bulan pada 1949-1950. Tanpa kepemimpinannya, Indonesia mungkin saja direbut kembali Belanda.

Baca Selengkapnya

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

9 September 2023

74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

Hari ini, 9 September 1949 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur. SBY merupakan Presiden Indonesia ke-6 selama 2 periode.

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya