TEMPO Interaktif, Denpasar-Kepolisian Daerah Bali melepas 87 ekor penyu hijau (Chelonia mydas) di Pantai Kuta, Badung, Bali, Kamis (18/11) siang. Penyu ini merupakan hasil tangkapan Direktorat Kepolisian Air Polda Bali di perairan Kubu, Karangasem kemarin. Pelepasan penyu hijau ini diikuti ratusan wisatawan asing yang sedang berlibur di Pantai Kuta.
Penangkapan penyu hijau ini berawal ketika Kapal Polisi 224 Ditpolair Polda Bali melakukan patroli di wilayah perairan Karangasem. Polisi mendengar informasi soal adanya sebuah kapal laut yang akan melakukan transaksi penyu hijau di perairan ini. Sekitar sembilan mil dari Pantai Kubu, polisi menemukan kapal motor Cahaya Rahmat yang sedang mengangkut 87 ekor penyu hijau.
Selain mengamankan puluhan ekor penyu hijau, polisi juga menangkap Habong, 39 tahun, nakhoda kapal dan lima orang anak buahnya. “Kita tangkap nakhoda dan lima orang awak kapal,” kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Hadiatmoko, seusai pelepasan penyu. Menurut Hadiatmoko, penyu-penyu ini ditangkap di perairan Sulawesi.
“Kita sedang kembangkan penyidikan, termasuk dengan siapa mereka bertransaksi di Bali,” kata Hadiatmoko. Pelanggan Habong di Bali sempat dihubungi oleh petugas, tapi nomor telepon tersebut dalam keadaan tidak aktif. “Pokoknya, program kita terhadap perdagangan penyu ini adalah sekali muncul langsung kita babat,” ujar Hadiatmoko. Saat ini polisi masih mencari pelanggan penyu ini di Bali untuk mengetahui mau diapakan penyu-penyu ini di Bali.
Habong sendiri mengaku, ini kali pertama dia menjual penyu hijau ke Bali. “Rencananya memang mau dijual ke Bali tapi belum tahu kemana,” kata Habong. Pria asal Wakatobi ini mengaku, untuk membawa penyu-penyu ini ke Bali dari lokasi penangkapan, mereka mengarungi lautan selama 11 hari sebelu tiba di perairan Karangasem.
Siang tadi, penyu-penyu hijau ini akhirnya dilepas ke habitat aslinya melalui Pantai Kuta. Pelepasan penyu ini menarik wisatawan asing yang sedang liburan di pantai ini. Beberapa wisatawan asing ikut membantu petugas melepaskan penyu hijau ini ke laut.
WAYAN AGUS PURNOMO
