Ancaman Bencana Tinggi, Garut Waspadai Rawan Pangan  

Reporter

Editor

Kamis, 18 November 2010 09:17 WIB

Tempo/Arie Basuki

TEMPO Interaktif, Garut - Ribuan warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, terancam rawan pangan. Potensi kerawanan itu menyusul tingginya ancam bencana alam yang hampir menyebar di seluruh wilayah Garut.

“Potensi ancaman rawan pangan di kita cukup tinggi,” ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut, Sutarman, kepada Tempo, Kamis (18/11).

Menurut Sutarman, bencana alam dapat menyebabkan masyarakat kehilangan rumah dan pekerjaan seperti gempa bumi yang terjadi pada 2009. Akibatnya persediaan pangan warga menipis dan korban bencana menggantungkan hidupnya pada pemerintah. Kondisi ini akan mengakibatkan bertambahnya angka kemiskinan.

Ancaman bencana alam itu di antaranya longsor dan banjir bandang yang kerap terjadi di 16 kecamatan di wilayah selatan. Ancaman terjadinya erosi juga berada di sejumlah kecamatan di wilayah utara dan barat. Sedangkan di daerah perkotaan, rawan terjadi gempa tektonik karena berada tepat di garis lempengan bumi yang diprediksi bergeser, daerah itu yakni di Kecamatan Leles, Cibatu, Cisurupan, dan Tarogong Kaler.

Potensi bencana juga dapat ditimbulkan dari Gunung Api Papandayan, banjir bandang dan longsoran jutaan kubik material Gunung Api Guntur. Kedua gunung api tersebut berada tidak jauh dari perkotaan yang padat penduduk.

Sutarman menambahkan, selain akibat bencana, potensi rawan pangan juga dapat diakibatkan kondisi ekonomi masyarakatnya. Apalagi tercatat sebanyak 221 ribu kepala keluarga atau sekitar 40 persen dari jumlah penduduk Garut yang mencapai 2,4 juta jiwa tergolong miskin.

Berdasarkan catatannya terdapat sembilan kecamatan di wilayahnya yang berpotensi rawan pangan tinggi adalah Kecamatan Cisewu, Caringin, Pamulihan, Cibalong, Singajaya, Peundeuy, Sukaresmi, Samarang, dan Kecamatan Pangatikan. “Potensi rawan pangan juga diperparah dengan tidak adanya cadangan pangan yang disiapkan oleh pemerintah dalam anggaran daerah,” ujar Sutarman.

Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Garut, Helmi Budiman, meminta pemerintah daerah segera mengantisipasi terjadinya rawan pangan. Langkah yang harus dilakukan pemerintah di antaranya dengan menyiapkan pemetaan daerah rawan pangan dan daerah rawan bencana. Sehingga bila terjadi bencana pemerintah telah mempersiapkan kebutuhan pangan bagi warganya.

“Langkah antisipasi harus secepatnya dilakukan, jangan sampai sudah ada korban baru pemerintah bergerak,” ujarnya.

SIGIT ZULMUNIR

Advertising
Advertising

Berita terkait

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

2 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

13 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

17 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

20 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

24 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

25 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

28 hari lalu

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

31 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

37 hari lalu

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

37 hari lalu

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.

Baca Selengkapnya