Quraish Shihab Akan Pimpin Doa di Astana Giribangun
Reporter
Editor
Jumat, 22 Oktober 2010 07:47 WIB
1.000 hari meninggalnya mantan Presiden Soeharto. ANTARA/Regina Safri
TEMPO Interaktif, Karanganyar - Mantan Menteri Agama Quraish Shihab akan memimpin doa dalam puncak peringatan seribu hari meninggalnya mantan Presiden Soeharto di Astana Giribangun, Jumat (22/10) pagi.
Doa dijadwalkan selama 15 menit, sebelum pemasangan mahkota nisan atau maejan oleh keluarga. Menurut rencana, pemasangan maejan diwakili oleh Sigit Harjojudanto dan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto.
Menurut jadwal panitia, acara akan dimulai pukul 09.00 WIB. Selanjutnya ada ucapan selamat datang oleh Siti Hardiyanti Rukmana atau Mbak Tutut. Disambung dengan tahlil dan dzikir yang dipimpin Ustad Dika dari Masjid At Tin Jakarta.
Lantas pembacaan doa oleh Quraish Shihab, pemasangan maejan oleh keluarga dan ziarah bersama. Acara inti kemudian ditutup dengan melepas burung dara oleh perwakilan keluarga.
Selesai salat Jumat, tamu undangan dipersilakan menikmati makan siang yang sudah disiapkan.
"Pak Harto bilang, saya juga capek. Ibu Tien minta berkali-kali saya juga lengser keprabon. Saya juga merasa sudah waktunya mengundurkan diri" kata Emil menirukan kalimat Soeharto kepadanya.
Seluruh Keluarga Soeharto Berkumpul di Astana Giribangun Pagi ini
22 Oktober 2010
Seluruh Keluarga Soeharto Berkumpul di Astana Giribangun Pagi ini
Sekitar 300 orang anggota keluarga eks Presiden Soeharto Jumat (22/10) memadati Astana Giribangun di Karanganyar, Jawa Tengah. Selain mengelar doa, juga melakukan pemasangan nisan sebagai puncak rangkaian peringatan 1000 hari wafatnya Soeharto.
Menurut Kepala Rumah Tangga Kalitan, RM Agus Surindra, upacara pelepasan burung tersebut mengikuti tradisi Jawa. "Tanda putusnya hubungan dunia dengan akherat," kata Agus.