Ribuan Karyawan Pabrik Garmen Sukabumi Mengamuk

Reporter

Editor

Senin, 20 September 2010 19:49 WIB

TEMPO Interaktif, Sukabumi - Ribuan karyawan pabrik garmen PT Great Apparel Indonesia di Kota Sukabumi, Jawa Barat, Senin (20/9), mengamuk dan merusak fasilitas kantor. Mereka menuntut gaji yang tak dibayarkan pihak perusahaan.

Selain merusak pabrik, para buruh juga sempat mengepung dan mengejar lima staf manajemen. Mereka dianggap sebagai orang dekat pemilik perusahaan yang paling bertanggung jawab.

Amuk buruh pabrik yang berlokasi di Jalan Palabuan II ini terjadi sejak siang hingga sore hari. Sebelumnya, mereka sempat menyampaikan tuntutan agar gaji mereka segera dibayarkan, namun pihak manajemen pabrik hanya bisa berjanji dan tidak bisa merealisasikan tuntutan para buruh.

"Gaji tersebut seharusnya dibayarkan sebelum Lebaran, tapi sampai sekarang baru dibayar setengahnya," ujar Andi, salah seorang karyawan, di Sukabumi, Senin (20/9).

Menurut Andi, para buruh menilai pihak perusahaan ingkar janji. "Akhirnya ribuan karyawan mengamuk karena merasa dibohongi pihak perusahaan," imbuh Andi.

Iwan, karyawan lain, menjelaskan, lantaran tak puas dengan perusakan fasilitas pabrik, para karyawan juga sempat menguber-uber staf manajemen kantor. Kontan saja para staf kantor yang baru keluar kantor berhamburan menyelamatkan diri. "Mereka dianggap orang dekat pemilik perusahaan yang harus bertanggung jawab," tutur Iwan.

Hingga menjelang magrib, ribuan karyawan masih terus melakukan aksi. Ratusan aparat dari Kepolisian Resor Kota Sukabumi masih terus berjaga-jaga. Menurut Iwan, mereka masih menunggu keputusan dari pihak manajemen. "Jika hasil negosiasi masih merugikan karyawan, aksi akan terus dilakukan hingga besok pagi," kata Iwan.

Belum ada pernyataan resmi dari pihak manajemen pabrik. Mereka masih melakukan perundingan internal manajemen.

DEDEN ABDUL AZIZ

Berita terkait

Tuntut Upah Layak, Pekerja Tol Tangerang-Merak Ancam Mogok  

6 Maret 2017

Tuntut Upah Layak, Pekerja Tol Tangerang-Merak Ancam Mogok  

Mereka menilai upah tidak layak dan semakin jauh dari pekerja lainnya di bawah Grup Astra.

Baca Selengkapnya

Sistem Upah Rendah di Indonesia Dikritik Aktivis Buruh Dunia

4 Februari 2016

Sistem Upah Rendah di Indonesia Dikritik Aktivis Buruh Dunia

Sekjen Serikat Buruh Sedunia (ITUC) Sharan Burrow menyatakan, pihaknya menolak sistem upah rendah yang terjadi di Indonesia

Baca Selengkapnya

Karyawan PT Kertas Leces Tuntut Pesangon  

29 April 2014

Karyawan PT Kertas Leces Tuntut Pesangon  

Arham mengatakan ada 984 karyawan yang statusnya tidak jelas sejak November 2011.

Baca Selengkapnya

Ratusan Buruh Pabrik Gitar Yamaha Terancam Dipecat

20 Oktober 2013

Ratusan Buruh Pabrik Gitar Yamaha Terancam Dipecat

Sepuluh dari sebelas pengurus Serikat Pekerja Yamaha Musik masuk daftar pemecatan.

Baca Selengkapnya

Freeport dan Serikat Pekerja Capai Kesepakatan

17 Oktober 2013

Freeport dan Serikat Pekerja Capai Kesepakatan

Kedua belah pihak telah menyepakati mayoritas aspek-aspek substansial dalam perundingan pembaharuan PKB kali ini.

Baca Selengkapnya

Guru SMK Jatim Dilatih Sistem Hubungan Industrial

28 Juni 2013

Guru SMK Jatim Dilatih Sistem Hubungan Industrial

Sistem hubungan industrial penting dipahami agar lulusan SMK langsung siap bekerja di dunia usaha.

Baca Selengkapnya

Apindo Gugat Uji Materi Peraturan Outsourcing

19 November 2012

Apindo Gugat Uji Materi Peraturan Outsourcing

Pemerintah lebih mendengar desakan buruh daripada pengusaha.

Baca Selengkapnya

Mengapa Pengusaha Tak Mau Outsourcing Dihapus?

15 November 2012

Mengapa Pengusaha Tak Mau Outsourcing Dihapus?

'Apa negara kita sudah kelebihan pekerjaan?'

Baca Selengkapnya

Kadin Anggap Aturan tentang Outsourcing Salah Kaprah

14 November 2012

Kadin Anggap Aturan tentang Outsourcing Salah Kaprah

Seharusnya bukan kegiatan outsourcing yang dilarang, tetapi praktek penerapannya yang harus dibenahi.

Baca Selengkapnya

Karyawan Swalayan di Manado Tak Boleh Sakit  

10 Mei 2012

Karyawan Swalayan di Manado Tak Boleh Sakit  

Pelarangan ini juga termasuk penolakan surat keterangan sakit yang ditandatangani oleh dokter rumah sakit yang dikirimkan oleh para karyawan.

Baca Selengkapnya