Keracunan Metanol Sulit Diobati

Reporter

Editor

Kamis, 16 September 2010 12:16 WIB

Jenazah teknisi Sukhoi asal Rusia Alexander Poltorak Meksandri. TEMPO/ Muh Sophian As

TEMPO Interaktif, BANDUNG - Peminum cairan metanol atau spiritus dengan kadar lebih dari 30 miligram sulit terhindar dari kematian. Nyawanya hanya bisa diselamatkan jika perutnya segera dicuci, kuras lambung, atau cuci darah di rumah sakit.

Menurut dosen Farmakologi dan Toksikologi di Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung Joseph Sigit, keracunan metanol tak bisa ditangkal atau diobati dengan mudah. Dalam kadar sedikit, cairan yang biasa dipakai untuk pelarut cat kuku dan pembersih kaca jendela itu bisa keluar dengan cara dimuntahkan.

“Secara teoritis, dalam waktu 30 menit metanol sudah bisa masuk ke seluruh tubuh,” ujarnya, Kamis (16/9). Gejalanya berupa mual, pusing, dan muntah-muntah.

Sigit mengatakan, metanol satu golongan dengan etanol atau alkohol. Di dalam tubuh, keduanya sama-sama membuat efek depresi saraf pusat hingga membuat seseorang gagal nafas. Lebih dari 5 miligram, metanol langsung menimbulkan kebutaan. “Metanol itu tidak lazim diminum,” katanya.

Pada kasus kematian tiga teknisi pesawat Sukhoi asal Rusia di Makassar beberapa hari lalu, kata Sigit, kemungkinan karena mereka meminum metanol yang dicampur dengan alkohol. Rekan korban yang selamat, diduga karena hanya meminum metanol dalam jumlah sedikit. “Kenapa mabuk dengan mencampur metanol dan etanol, itu tidak ada penjelasan saintifiknya,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, kepolisian menduga kematian tiga teknisi pesawat Sukhoi asal Rusia yaitu Aleksander Poltorak, Serega Voronin, dan Victor Safonov akibat keracunan metanol atau spiritus. Dari pemeriksaan sampel organ tubuh korban, diketahui kadar metanol di dalamnya melebihi ambang batas.

Metanol umumnya dihasilkan oleh industri untuk campuran bahan kimia, dan tidak untuk dikonsumsi. Sedangkan etanol, ujar Sigit, selain buatan industri untuk bahan kimia, juga biasa ditemui pada makanan atau minuman hasil olahan masyarakat. Misalnya, kata dia, alkohol hasil fermentasi anggur atau tapai. “Yang beredar di pasaran itu umumnya sesuai ketentuan pemerintah berkadar sampai 50 persen,” katanya. Namun jika dikonsumsi berlebihan, orang bisa keracunan bahkan meninggal.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Pembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019

15 Desember 2018

Pembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019

TNI AU membangun sarana penunjang satuan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) III di Biak, Papua.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Jamin Indonesia Bebas Sanksi Atas Pembelian Sukhoi

29 Agustus 2018

Menhan AS Jamin Indonesia Bebas Sanksi Atas Pembelian Sukhoi

Menhan AS James Norman Mattis menjamin Indonesia tak akan terkena sanksi embargo atas pembelian Sukhoi Su-35

Baca Selengkapnya

Begini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018

17 Juli 2018

Begini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018

Api untuk obor Asian Games 2018, yang sudah tiba di Yogyakarta, sempat tertahan di bandara New Delhi, India, karena terbentur aturan.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU

10 Juli 2018

Tinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU

Pratu Abdi, petinju prajurit TNI AU yang akan tampil dalam laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao, bertolak ke Kuala Lumpur Rabu, 11 Juli.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao

8 Juli 2018

Tinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao

Abdi Tiger petinju yang merupakan prajurit TNI AU akan tampil di partai tambahan laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Garuda: Usai Lebaran, 7 Pilot TNI AU Akan Dilatih

11 Juni 2018

Garuda: Usai Lebaran, 7 Pilot TNI AU Akan Dilatih

VP Corsec Garuda Indonesia Hengki Heriandono, mengatakan para penerbang dari TNI AU akan mengikuti pelatihan di Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pilot Ancam Mogok Massal, Garuda Indonesia Minta Bantuan TNI AU

3 Juni 2018

Pilot Ancam Mogok Massal, Garuda Indonesia Minta Bantuan TNI AU

Garuda Indonesia telah meminta bantuan puluhan pilot TNI AU untuk membantu operasional jika aksi mogok massal terbang dilakukan oles para pilot.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Eks Kepala Staf TNI AU untuk Kasus Helikopter AW 101

11 Mei 2018

KPK Periksa Eks Kepala Staf TNI AU untuk Kasus Helikopter AW 101

Eks Kepala Staf TNI AU, Marsekal Purnawirawan Agus Supriatna diperiksa untuk tersangka kasus helikopter AW 101, Irfan Kurnia Saleh.

Baca Selengkapnya

HUT ke-72 TNI AU, Anies Baswedan Bangga dengan Angkatan Udara Indonesia

9 April 2018

HUT ke-72 TNI AU, Anies Baswedan Bangga dengan Angkatan Udara Indonesia

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa bangga dengan TNI Angkatan Udara yang hari ini merayakan Hari Ulang Tahun ke-72.

Baca Selengkapnya

TNI AU Akan Bangun Markas Komando Operasi di Biak

9 April 2018

TNI AU Akan Bangun Markas Komando Operasi di Biak

TNI AU harus mampu mengemban tugas menjaga kedaulatan negara di udara.

Baca Selengkapnya