Para imigran gelap tersebut antara lain Lijagat (31), Mohammad Arif (24), Mohammad Dauw (17), Asaf Ullah (34), Nadir Ali (35), dan Ma Mohammad Syaqh (32).
Petugas Kantor Imigrasi Palu, I Made Rusdiko, Rabu pagi ini mengatakan mereka kabur dari hotel pukul 03.30 WITA. Pihak imigrasi baru mengetahui dari warga disekitar hotel, bahwa ada orang Afghanistan melarikan dari.
Rusdiko menyatakan, pihaknya menempatkan belasan imigran gelap itu di sebuah hotel, karena rumah detensi imigrasi (Rudenim) Palu tidak mampu menampung keseluruhan imigran.
Apalagi, katanya, sudah ada empat imigran gelap Afghanistan lebih dulu meginap. "Rudemin kita sempit hanya untuk beberapa orang saja. Sementara warga Afghan ini 29 orang, jadi kita inapkan di hotel yang berhadapan dengan rudenim," katanya.
Dia merasa kecolongan, karena para imigran itu dijaga oleh pihak para petugas imigrasi sendiri dan aparat kepolisian dari Polda sulawesi Tengah.
Menurut Rusdiko, mereka dititipkan sementara di Hotel Duta, karena telah mendapat jaminan dari International Organization for Migrasion (IOM). "Mereka tidak memiliki paspor dan visa, tetapi mengantongi rekomendasi dan UNCHR sebagai pengungsi," ujarnya.
Menurut penuturan warga di sekitar Hotel menyebutkan para imigran gelap itu melarikan diri dari hotel dengan cara melompat dari tembok pagar hotel setelah itu mereka lalu berlari berpencar.
DARLIS