Sepuluh Imigran Gelap Afganistan Kabur

Reporter

Editor

Rabu, 15 September 2010 09:02 WIB

TEMPO Interaktif, Palu - Kantor Imigrasi Palu, Provinsi Sulawesi Tengah melaporkan 10 dari 29 imigran gelap asal negara Afghanistan Rabu dini hari ini (15/9) melarikan diri dari sebuah hotel, tempat mereka menginap.

Para imigran gelap tersebut antara lain Lijagat (31), Mohammad Arif (24), Mohammad Dauw (17), Asaf Ullah (34), Nadir Ali (35), dan Ma Mohammad Syaqh (32).

Petugas Kantor Imigrasi Palu, I Made Rusdiko, Rabu pagi ini mengatakan mereka kabur dari hotel pukul 03.30 WITA. Pihak imigrasi baru mengetahui dari warga disekitar hotel, bahwa ada orang Afghanistan melarikan dari.

Rusdiko menyatakan, pihaknya menempatkan belasan imigran gelap itu di sebuah hotel, karena rumah detensi imigrasi (Rudenim) Palu tidak mampu menampung keseluruhan imigran.

Apalagi, katanya, sudah ada empat imigran gelap Afghanistan lebih dulu meginap. "Rudemin kita sempit hanya untuk beberapa orang saja. Sementara warga Afghan ini 29 orang, jadi kita inapkan di hotel yang berhadapan dengan rudenim," katanya.

Dia merasa kecolongan, karena para imigran itu dijaga oleh pihak para petugas imigrasi sendiri dan aparat kepolisian dari Polda sulawesi Tengah.

Menurut Rusdiko, mereka dititipkan sementara di Hotel Duta, karena telah mendapat jaminan dari International Organization for Migrasion (IOM). "Mereka tidak memiliki paspor dan visa, tetapi mengantongi rekomendasi dan UNCHR sebagai pengungsi," ujarnya.

Menurut penuturan warga di sekitar Hotel menyebutkan para imigran gelap itu melarikan diri dari hotel dengan cara melompat dari tembok pagar hotel setelah itu mereka lalu berlari berpencar.

DARLIS

Berita terkait

Ketahui Syarat Kunjungi Narapidana, Termasuk Tahanan KPK

21 hari lalu

Ketahui Syarat Kunjungi Narapidana, Termasuk Tahanan KPK

Berikut syarat kunjungi bagi narapidana, termasuk tahanan KPK. Ketahui pula hak dan kewajiban napi.

Baca Selengkapnya

Film Past Lives Masuk Nominasi Oscar: Bertutur Sisi Lain Imigran di Kanada

3 Maret 2024

Film Past Lives Masuk Nominasi Oscar: Bertutur Sisi Lain Imigran di Kanada

Film ini mengisahkan dua sahabat kecil asal Korea, Nora dan Hae Sung, dua imigran yang bertemu kembali di New York setelah berpisah beberapa dekade.

Baca Selengkapnya

Buronan Kasus Korupsi Proyek Lapas Perempuan Mamuju Ditangkap di Kalibata City

4 Februari 2024

Buronan Kasus Korupsi Proyek Lapas Perempuan Mamuju Ditangkap di Kalibata City

Buronan Andi Wello telah divonis 5 tahun penjara atas korupsi proyek Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kalukku di Kabupaten Mamuju.

Baca Selengkapnya

Merlan Pimpin Pembentukan Satgas Masyarakat Miskin di MPP

5 Desember 2023

Merlan Pimpin Pembentukan Satgas Masyarakat Miskin di MPP

Merlan S. Uloli, terus memusatkan perhatiannya pada upaya pengurangan tingkat kemiskinan wilayah Suwawa.

Baca Selengkapnya

Anita Cepu Tak Dapat Remisi, Kepala LPP Jakarta: Masuk Kategori High Risk

17 Agustus 2023

Anita Cepu Tak Dapat Remisi, Kepala LPP Jakarta: Masuk Kategori High Risk

Selama berada di Mapenaling, Linda Pujiastuti alias Anita Cepu lebih banyak dikuatkan mentalnya dengan pembinaan rohani.

Baca Selengkapnya

Anita Cepu Jalani Mapenaling di LPP Jakarta, Kalapas: 14 Hari Tak Boleh Dikunjungi

9 Juni 2023

Anita Cepu Jalani Mapenaling di LPP Jakarta, Kalapas: 14 Hari Tak Boleh Dikunjungi

Selain Anita Cepu, lima terpidana yang terlibat kasus sabu Teddy Minahasa Putra telah dieksekusi penahanannya kemarin.

Baca Selengkapnya

Kemenkumham Bakal Tindak Tegas Sel Mewah dan Sipir Hedon

2 Mei 2023

Kemenkumham Bakal Tindak Tegas Sel Mewah dan Sipir Hedon

Kemenkumham akan menindak sipir bergaya hidup mewah seperti yang dipamerkan Dhawank Delvi di Lapas Rajabasa Lampung.

Baca Selengkapnya

Yasonna Laoly Bantah Anaknya Terlibat Monopoli Bisnis di Lapas: Bohong Besar

2 Mei 2023

Yasonna Laoly Bantah Anaknya Terlibat Monopoli Bisnis di Lapas: Bohong Besar

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly membenarkan bahwa Jeera merupakan yayasan yang bekerja sama dengan koperasi di Lapas Cipinang.

Baca Selengkapnya

Yasonna Laoly Ingin Pidana Alternatif Non-pemenjaraan Jadi Strategi Penanganan Overcrowded Lapas

2 Mei 2023

Yasonna Laoly Ingin Pidana Alternatif Non-pemenjaraan Jadi Strategi Penanganan Overcrowded Lapas

Yasonna Laoly mengatakan pelibatan masyarakat akan berkontribusi dalam meningkatkan social control, social support dan social participation.

Baca Selengkapnya

Yasonna Laoly Ingin Transformasi Lapas dari Sekadar Muara Sistem Peradilan Menjadi Wadah Pemulihan

2 Mei 2023

Yasonna Laoly Ingin Transformasi Lapas dari Sekadar Muara Sistem Peradilan Menjadi Wadah Pemulihan

Menkumham Yasonna Laoly mengatakan pemidanaan ke depan bukan hanya mampu memberikan penyelesaian secara berkeadilan namun juga memulihkan

Baca Selengkapnya