Museum Kretek Kudus Dibuka untuk Wisatawan  

Reporter

Editor

Senin, 13 September 2010 11:38 WIB

Museum Kretek Kudus, Jawa Tengah. TEMPO/Achmad Budi

TEMPO Interaktif, Kudus - Museum Kretek Kudus di Desa Getaspejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, yang ditutup sejak 1 Januari lalu dibuka kembali setelah Lebaran. Museum Kretek ini merupakan andalan Kabupaten Kudus.

Pembukaan kembali itu setelah dilengkapi sarana dan prasarana museum dan ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2010 tentang restribusi oleh Gubernur Jawa Tengah.

“Perda tersebut mengatur restribusi di Musem Kretek dan tempat wisata lain yang berada di sekitarnya,” ucap Hadi Sucipto, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, Senin (13/9).

Perda yang baru menetapkan restribusi masuk museum Rp 1.500 per orang untuk hari biasa dan Rp 2.000 per orang untuk hari libur besar dan minggu. Adapun untuk fasilitas minimovie Rp 20 ribu per 15 menit untuk kapasitas 20 orang, dan wahana permainan waterboom Rp 15 ribu per orang.

“Perda restribusi ini menjadi payung hukum bagi kami untuk mengelola museum,” kata Suyanto, Kepala Unit Pelaksana Teknis Museum Kretek.

Selama museum ditutup, Pemerintah Kudus melakukan pembenahan dan melengkapinya dengan obyek penunjang seperti minimovie, wahana waterboom, bangunan musala, taman lalu lintas, taman parkir, kolam renang, dan permainan anak lainnya. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten mengucurkan dana Rp 4 miliar, yang diambilkan dari pos bagi hasil cukai.

Museum Kretek digagas Supardjo Rustam tahun 1980, yang waktu itu menjabat Gubernur Jawa Tengah. Museum dibangun para pengusaha rokok yang tergabung dalam Persatuan Pengusaha Rokok Kudus, tahun 1985.

Lokasinya menempati areal tanah 'bondo deso' seluas 2,5 hektare di Desa Getaspejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Di lokasi itu, juga ada bangunan Rumah Adat Kudus ukuran 8x10 meter persegi buatan abad 17. Museum itu diresmikan tahun 1986 oleh Supardjo Rustam yang pada waktu itu sudah Menteri Dalam Negeri.

Museum Kretek Kudus berisi dokumen sejarah keberadaan awal berdirinya pabrik rokok di Kudus hingga dekade tahun 1990-an. Selain itu juga berisi proses kegiatan produksi serta perlengkapannya. Juga, untuk kepentingan promosi, seperti yang dilakukan Pengusaha Rokok Baltiga, Nitisemito, sekitar tahun 1917, sudah sangat maju dengan memobilisasi mobil hias, helikopter hingga pesawat terbang.

Untuk pelangganan, Nitisemito memberikan hadiah menarik dengan menukarkan sejumlah longsong rokok dengan hadiah mobil. Ia juga menyelenggarakan sandiwara keliling untuk pemasaran rokoknya. Pada waktu itu, pesaingnya, seperti perusahaan rokok cap Jangkar, rokok NV Trio, dan rokok Delima, lebih banyak memberikan hadiah dalam bentuk barang pecah belah, seperti piring, gelas, mangkok oval tutup, mangkok oval tanpa tutup, baki, cangkir, teko, poci, tempat sayur, jam dinding, dan jam sudut ruangan.. Ada pula yang memberikan miniatur rumah joglo, grobag dan dokar krangkeng.

BANDELAN AMARUDIN

Advertising
Advertising

Berita terkait

Sandiaga Uno Klaim Ekspor Pasir Laut Tidak akan Ganggu Destinasi Wisata

1 hari lalu

Sandiaga Uno Klaim Ekspor Pasir Laut Tidak akan Ganggu Destinasi Wisata

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno klaim bahwa tidak akan ada destinasi wisata yang terusik oleh program ekspor pasir laut.

Baca Selengkapnya

Pendorong Pariwisata dan Budaya Nias Selatan

3 hari lalu

Pendorong Pariwisata dan Budaya Nias Selatan

Dikenal dengan wisata pantai yang memukau, Nias Selatan menjadi tujuan para peselancar dunia. Sektor pariwisata berpeluang menjadi pendongkrak ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Harap Kesuksesan Konser Bruno Mars Dorong Pariwisata Nasional

4 hari lalu

Bamsoet Harap Kesuksesan Konser Bruno Mars Dorong Pariwisata Nasional

Bambang Soesatyo, memberikan apresiasi terhadap kesuksesan konser Bruno Mars yang diselenggarakan oleh PK Entertainment di Jakarta International Stadium (JIS) selama tiga hari.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung: Jakarta Harus Bisa Jadi Pusat Pariwisata Internasional

4 hari lalu

Pramono Anung: Jakarta Harus Bisa Jadi Pusat Pariwisata Internasional

Pramono Anung, mengatakan Jakarta harus bisa menjadi pusat pariwisata Internasional. Sebab, harga di Jakarta relatif lebih murah dari luar negeri

Baca Selengkapnya

Jadi Official Airline MotoGP Mandalika 2024, Garuda Indonesia Sediakan 8.000 Kursi

7 hari lalu

Jadi Official Airline MotoGP Mandalika 2024, Garuda Indonesia Sediakan 8.000 Kursi

Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia bekerja sama dengan Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai official airline untuk penyelenggaraan ajang balap motor internasional, MotoGP 2024 di Mandalika.

Baca Selengkapnya

Kota di Spanyol Pasang Reklame Minta Turis Selalu Pakai Baju

7 hari lalu

Kota di Spanyol Pasang Reklame Minta Turis Selalu Pakai Baju

Malaga, kota wisata di Spanyol, meluncurkan kampanye untuk mencegah perilaku buruk wisatawan yang membuat marah penduduk setempat.

Baca Selengkapnya

Polemik Penolakan Chattra di Stupa Induk Candi Borobudur, Sandiaga: Semua Pihak Harus Didengar

8 hari lalu

Polemik Penolakan Chattra di Stupa Induk Candi Borobudur, Sandiaga: Semua Pihak Harus Didengar

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menegaskan semua aspirasi soal pemasangan chattra di Candi Borobudur harus didengar.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dinobatkan Sebagai Destinasi Wisata Petualangan Terbaik Asia di World Travel Awards 2024

11 hari lalu

Indonesia Dinobatkan Sebagai Destinasi Wisata Petualangan Terbaik Asia di World Travel Awards 2024

Nominator Destinasi Wisata Petualangan Terkemuka di Asia antara lain, Cina, India, Jepang, Malaysia, Nepal, Sri Lanka, dan Thailand.

Baca Selengkapnya

Bandung Great Sale 13-15 September, Puluhan Hotel Pasang Diskon 80 Persen

12 hari lalu

Bandung Great Sale 13-15 September, Puluhan Hotel Pasang Diskon 80 Persen

Puluhan hotel menyiapkan diskon hingga 80 persen selama Bandung Great Sale yang akan berlangsung pada 13-15 September 2024

Baca Selengkapnya

Harga Perumahan Meningkat, Yunani Batasi Akomodasi Sewa Liburan

13 hari lalu

Harga Perumahan Meningkat, Yunani Batasi Akomodasi Sewa Liburan

Yunani berencana untuk membatasi akomodasi sewa liburang jangka pendek di daerah perkotaan padat di daratan utama

Baca Selengkapnya