Ketegangan Presiden dengan Wapres Akan Semakin Tajam

Reporter

Editor

Selasa, 4 November 2003 11:08 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pernyataan Presiden Abdurrahman Wahid yang mengatakan Wakil Presiden Megawati tidak mampu untuk diajak berkompromi dalam pembagian kekuasaan akan memperparah ketegangan antara keduanya. Dampak terburuk yang mungkin terjadi adalah Presiden mundur secara inkonstitusional. Perkiraan ini disampaikan pengamat politik Fachry Ali seusai acara seminar bertajuk “Arah dan strategi Pemulihan Krisis” di Ballroom Hotel Regent, Jakarta, Selasa (3/4).

Meski demikian, Fachry menilai pernyataan Presiden Wahid cukup tegas karena telah menarik garis demarkasi yang jelas dengan PDI-P, “kalau Gus Dur memang mengatakan hal itu, berarti cukup berani.”Artinya, papar Fachry, ada garis demarkasi yang jelas antara dia dan PDI-P.

Implikasi politik atas pernyataan Gus Dur, menurut Fachry akan berdampak luas. Saat ini kelompok opisisi yang mengandalkan Ketua Umum PDI-P Megawati untuk menggantikan Gus Dur akan terdorong untuk melakukan konsolidasi baru.”Oposisi akan melakukan konsolidasi emosional dengan PDI-P yang berakibat ketegangan politik semakin meningkat” tandas dia.

Fachry masih meragukan kalkulasi politik yang digunakan Presiden Wahid melalui pernyataan tersebut. “Saya tidak tahu kalkulasi politik apa yang digunakan Gus Dur, ” katanya. Ia menilai kompromi politik kekuasaan di kabinet adalah melalui perekrutan menteri-menteri baru dari kelompok politik lain khususnya kelompok oposisi yang juga memenangkan kursi di parlemen. Tetapi, di sisi lain, pembagian kekuasaan yang radikal bakal ditolak Presiden.

Fachry memperkirakan pernyataan Presiden tersebut bakal mempersempit kompromi politik yang telah bergulir. Terutama PDI-P yang sudah terlalu banyak bersabar untuk berpegang pada konstitusi. “Pernyataan Gus Dur tesebut akan memancing ketidaksabaran PDI-P untuk menggantikan Presiden secara inkonstitusional. Dampak paling buruknya, nilai Fachry, Presiden Wahid akan mundur dari kursi kepresidenan atas kekecewaan PDI-P. (Eduardus Karel Dewanto)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

30 detik lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik sebesar Rp 8 ribu ke level Rp 1.318.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

33 detik lalu

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

Setahun ini, pengembangan Bandara Suvarnabhumi fokus peningkatan layanan penumpang dan mengurangi waktu tunggu di pos imigrasi dan pemeriksaan bagasi.

Baca Selengkapnya

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

1 menit lalu

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

3 menit lalu

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

Orang-orang dekat Prabowo menceritakan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar untuk menguasai DPR.

Baca Selengkapnya

Idul Adha Kian Dekat, Cek Kisaran Harga Sapi Kurban 2024

8 menit lalu

Idul Adha Kian Dekat, Cek Kisaran Harga Sapi Kurban 2024

Mendekati hari raya Idul Adha, tak ada salahnya mengecek data SIMPONI Ternak Kementan soal harga komoditas ternak sapi per kilogram berat hidup.

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin yang Disepakati Hamas dalam Proposal Gencatan Senjata

8 menit lalu

Ini Poin-poin yang Disepakati Hamas dalam Proposal Gencatan Senjata

Kelompok Palestina Hamas mengatakan telah menyetujui proposal Mesir-Qatar, namun Israel mengatakan proposal itu tidak memenuhi tuntutan mereka.

Baca Selengkapnya

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

12 menit lalu

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan pembukaan Indonesia Digital Test House (IDTH) di BBPPT dapat memperkuat ekosistem digital lokal. Berikut hal-hal seputar IDTH.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

16 menit lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

4 Kendala Timnas U-23 Indonesia Jelang Lawan Guinea: Kelelahan hingga Lapangan Latihan di Bawah Standar

19 menit lalu

4 Kendala Timnas U-23 Indonesia Jelang Lawan Guinea: Kelelahan hingga Lapangan Latihan di Bawah Standar

Shin Tae-yong mengungkapkan berbagai kendala yang dialami Timnas U-23 Indonesia menjelang duel melawan Guinea.

Baca Selengkapnya

Lydia Kandou menjadi Pemeran Vina: Sebelum 7 Hari, Ini Deretan Film Horor yang Dibintanginya

23 menit lalu

Lydia Kandou menjadi Pemeran Vina: Sebelum 7 Hari, Ini Deretan Film Horor yang Dibintanginya

Aktris senior Indonesia Lydia Kandou salah satu pemeran dalam film horor terbaru, Vina: Sebelum 7 Hari

Baca Selengkapnya