ICW Dorong Pemerintah Perbanyak Pengadilan Tipikor

Reporter

Editor

Kamis, 19 Agustus 2010 22:43 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Indonesia Corruption Watch mendorong pemerintah memperbanyak jumlah pengadilan tindak pidana korupsi (tipikor). "Kita dorong secara maksimal agar pengadilan tipikor didirikan di seluruh wilayah di Indonesia," kata Peneliti Hukum ICW, Donal Fariz di Jakarta, Kamis (19/8).

Menurut Donal, upaya tersebut sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Proses seleksi hakim pengadilan tipikor sejauh ini masih mengecewakan, sehingga mengabaikan kualitas hakim yang dihasilkan.

Dari proses seleksi di awal tahun lalu, kata Donal, dihasilkan sebanyak 27 hakim ad hoc. "Sementara kuota hakim yang dibutuhkan ada 240 hakim ad hoc," ujarnya. Para calon hakim yang mengikuti proses seleksi terakhir di kawasan Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat yang dipantau ICW pun, kemampuan hukumnya memprihatinkan. "Khususnya kemampuan tentang penanganan korupsi."

Donal mengatakan, pemerintah harus lebih sabar untuk mencari hakim-hakim terbaik di pengadilan tipikor. Jika hakimnya sembarangan, dikuatirkan pengadilan tipikor justru berubah menjadi pengadilan konvensional. "Sehingga tidak menunjukkan tajinya terhadap para koruptor."

Untung saja, lanjut Donal, rekam jejak penanganan kasus korupsi oleh pengadilan tipikor sejak didirikan sampai saat ini masih positif. Pengadilan tipikor belum pernah memvonis bebas atau lepas para koruptor. "Ini perlu dipertahankan, khususnya nanti di daerah-daerah," kata dia.

MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Kekurangan Hakim, 86 Pengadilan Belum Bisa Beroperasi  

9 Juli 2017

Kekurangan Hakim, 86 Pengadilan Belum Bisa Beroperasi  

Tahun 2017, MA membuka lowongan 1.684 calon hakim.

Baca Selengkapnya

Bersaksi di depan Kongres, Mantan Direktur FBI Mengaku Bingung

9 Juni 2017

Bersaksi di depan Kongres, Mantan Direktur FBI Mengaku Bingung

Mantan Direktur FBI mengaku bingung dengan penyebab pemecatan dirinya.

Baca Selengkapnya

JK: Dikriminalisasi, PT Geo Dipa Energi Harus Beri Bukti Kuat

14 Maret 2017

JK: Dikriminalisasi, PT Geo Dipa Energi Harus Beri Bukti Kuat

Wapres JK tidak akan mengintervensi hukumnya, tetapi memberikan bukti-bukti yang kuat bahwa itu kriminalisasi kepada Geo Dipa.

Baca Selengkapnya

Penyerangan Kantor Balai Kota Makassar Siap Disidangkan  

7 Januari 2017

Penyerangan Kantor Balai Kota Makassar Siap Disidangkan  

Berkas perkara penyerangan kantor Balai Kota Makassar, Agustus 2016, sudah lengkap dan segera dilimpahkan ke pengadilan negeri.

Baca Selengkapnya

Terkait Fitsa Hats, Ini Penjelasan Novel

4 Januari 2017

Terkait Fitsa Hats, Ini Penjelasan Novel

Novel Chaidir Hasan, seorang saksi dalam sidang penodaan agama dengan tesangka Ahok, menjelaskan munculnya istilah "Fitsa Hats" di BAP.

Baca Selengkapnya

Soeharto, Baasyir, dan Ahok Disidang di Auditorium ini  

3 Januari 2017

Soeharto, Baasyir, dan Ahok Disidang di Auditorium ini  

Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, pernah menjadi tempat pengadilan kasus dengan tersangka Soeharto, Abu Bakar Baasyir, dan sekarang Ahok.

Baca Selengkapnya

Tumpukan Perkara, MA: PN Jakarta Utara Berkinerja Rendah  

31 Desember 2016

Tumpukan Perkara, MA: PN Jakarta Utara Berkinerja Rendah  

Kepala Bagian Hukum dan Humas Mahkamah Agung Ridwan Mansyur mengkritik pimpinan pengadilan negeri yang kurang kompeten menyelesaikan tumpukan perkara.

Baca Selengkapnya

Persiapan Sidang Perdana, Ahok Batal Hadiri Maulid Nabi

12 Desember 2016

Persiapan Sidang Perdana, Ahok Batal Hadiri Maulid Nabi

Yayong mengatakan Ahok meneleponnya dan memberitahu tidak bisa hadir dalam pengajian.

Baca Selengkapnya

Sidang Ahok, PN Jakarta Utara Izinkan TV Siaran Langsung

12 Desember 2016

Sidang Ahok, PN Jakarta Utara Izinkan TV Siaran Langsung

Hasoloan mengaku tak mempermasalahkan jika televisi menyiarkan tayangan sidang secara langsung.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Putuskan Sidang Ahok Digelar di Lokasi Ini  

9 Desember 2016

Pengadilan Putuskan Sidang Ahok Digelar di Lokasi Ini  

Persidangan Ahok sedianya berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya