TEMPO Interaktif, Makassar - Prajurit dan pegawai negeri sipil dibawah Komando Daerah Militer (Kodam) VII Wirabuana boleh berbangga. Kodam melalui Badan Pengelolaan Tabungan Wajib Perumahan (BPTWP) membangun 500 unit rumah bagi prajurit, di Kariango, Kabupaten Maros. Peletakan batu pertama dilakukan, pagi ini.
Panglima Kodam, Mayor Jenderal Amril Amir melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah yang akan menjadi milik pribadi para prajurit ini. Letnal Kolonel Rispon Ardie, Kepala Bagian Perencanaan dan Pengendalian BPTWP mengatakan, anggaran pembangunan telah tersedia, diambil dari pemotongan maksimal 1/3 gaji dari prajurit dan PNS.
"Selama 15 tahun gaji mereka akan dipotong dengan bunga hanya 6 persen setiap tahun. Sebulan mereka akan membayar Rp 550 ribu. Itu untuk prajurit masa dinas mulai sejak menjadi tentara," kata Rispon.
Dia mengatakan, pembangunan 500 unit rumah pribadi prajurit ini adalah yang terbanyak di Indonesia. Hal itu seiring dengan permintaan prajurit yang menginginkan memiliki rumah sendiri.
"Bukan Kodam atau kami yang tentukan lokasi dan pembangunan, tapi prajurit sendiri yang meminta untuk dibangunkan rumah," jelasnya.
Direktur PT Latjinta Putra Perumahan, Nasrun menargetkan pembangunan 500 unit rumah tersebut akan rampung Agustus 2011. "Tiga bulan pertama akan dibangun 100 unit. Secara keseluruhan kami targetkan merampungkan 500 unit selama satu tahun," kata Nasrun, pengembang proyek tersebut.
Dia mengaku rumah itu bertipe 36, diatas tanah seluas 84 meter persegi. Luas lokasi keseluruhan adalah 6,2 hektare dari total lahan 12 hektare milik Kodam. Lokasinya dinilai sangat strategis dengan jaminan bebas banjir.
Nasrun mengatakan, bagi prajurit yang berminat hanya dikenakan uang muka senilai Rp 15 juta. "Jika dikalkulasi, maka harga total bangunan mencapai Rp 85 juta. Ini sangat murah dan terjangkau," ucap Nasrun.
Pangdam Amril Amir kepada wartawan mengatakan, pembangunan perumahan ini merupakan wujud perhatian dan upaya pimpinan agar tentara memiliki rumah sediri. Apalagi menurutnya, harga rumah tersebut sangat terjangkau dibandingkan perumahaan umum lainnya.
"Kemampuan prajurit masih sangat terbatas. Itu sebabnya, dengan adanya pengadaan perumahan ini ada kepastian, ketenangan dan motivasi hidup bersama keluarga," kata Amril.
ABDUL RAHMAN