Rumah Sakit Hasan Sadikin Akui Tolak Pasien Miskin Bayi Tanpa Anus
Kamis, 22 Juli 2010 19:22 WIB
TEMPO Interaktif, Bandung - Rumah Sakit Umum Pusat dr Hasan Sadikin Bandung mengakui adanya penolakan terhadap pasien miskin bayi tanpa anus yang telah dijadwalkan operasi beberapa hari lalu. Alasannya, masa berlaku kartu Jaminan Kesehatan Daerah orang tua bayi asal Kabupaten Bandung Barat itu sudah tak berlaku.
"Kalau suratnya lengkap bisa masuk mudah," kata Direktur RSHS Rizal Chaidir di rumah sakit itu Kamis (22/7). Rizal mengatakan, pihak rumah sakit hanya mau menerima pasien miskin yang datang dengan persyaratan lengkap.
Berkas itu untuk membuktikan biaya berobat pasien miskin ditanggung pemerintah lewat kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat atau Jaminan Kesehatan Daerah. "Di sinilah permasalahannya, pasien sendiri tidak tahu dijamin atau tidak, cuma (bawa) keterangan surat keterangan RT RW," ujarnya.
Selain syarat tersebut, pasien miskin lain diminta kembali ke daerah asalnya karena kamar penuh, antrian pasien sangat panjang, dan penyakitnya bisa ditangani Rumah Sakit Umum Daerah atau Puskesmas. Di luar alasan tersebut, RS Hasan Sadikin berkenan menolong pasien yang jiwanya terancam atau berisiko cacat.
Direktur Medik dan Keperawatan RS Hasan Sadikin Rudi Kurniadi Kadarsah mengatakan, 60 persen pasien yang ditangani berasal dari keluarga miskin. Adapun penyakit terbanyak pada 2009 misalnya kemoterapi, persalinan, demam berdarah, dan gagal ginjal.
Rumah sakit tersebut belum bisa meningkatkan pelayanan karena kekurangan perawat. Memindahkan pasien ke rumah sakit lain pun masih jadi perkara sulit.
ANWAR SISWADI