Polisi Singapura Masih Periksa Mas Slamet di Tanjung Pinang

Reporter

Editor

Selasa, 22 Juli 2003 14:30 WIB

TEMPO Interaktif, Batam:Polisi Singapura hingga kini masih memeriksa Mas Slamet bin Kastari, yang diduga sebagai Ketua Jamaah Islamiyah di Singapura, di Mapolresta Tanjung Pinang, Riau. Pemeriksaan Mas Slamet terkait dengan tuduhan terlibat merancang pembajakan pesawat untuk ditabrakkan ke sebuah tower di Bandar Udara Changi. Kami tidak berhak mencampuri urusan Polisi Singapura, tapi benar hingga kini polisi Singapura tengah melakukan pemeriksaan terhadap Mas Slamet itu, kata Kepolresta Tanjung Pinang Ajun Komisaris Besar Polisi Drs. Johanes Kwartanto, menjawab Tempo News Room di Tanjung Pinang, Kamis (6/3). Kwartanto menjelaskan, pihaknya tidak berhak memberikan keterangan berkaitan dengan keterlibatan Mas Slamet dalam jaringan Jamaah Islamiyah. Itu urusan Mabes Polri, katanya. pihaknya hanya memeriksa Mas Slamet terkait dengan pemalsuan dokumen. KTP dan Paspor atas nama Edy Hariyanto. KTP dimiliki Mas Slamet atas nama Edy Hariyanto dikeluarkan Kecamatan Mandau, Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau. Kemudian paspor dikeluarkan Kantor Imigrasi Surabaya di Jawa Timur. Disinggung soal keluarganya, Kwartanto menjelaskan hingga kini masih ditempatkan disebuah rumah yang dirahasiakan. Mas Slamet bin Kastari ditangkap di KM 10 Tanjung Pinang ketika baru saja turun dari taksi yang membawanya dari Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjung Pinang. Sharial, pengemudi taksi yang sempat mengantarnya, mengatakan, Mas Slamet adalah penumpang Ferry Dumai Express yang tiba di Tanjung Pinang sekitar pukul 17.45 WIB. Kala itu Sahrial mendapat ttawaran untuk mengantarkannya ke Mesjid Al Kuswa, KM.10 . Karena bertepatan dengan waktu sholat Magrib, maka Sahrial bersedia mengantarnya, meski tarifnya hanya Rp. 35.000 lebih murah dari biasanya Rp, 40.000. Sambil sholat di Mesjid itu, bang!, cerita Sharial kepada Koran TEMPO di Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjung Pinang, ( Rabu , 05/03/2003 ). Direktur Reserse Kriminal ( Dirreskrim ) Polda Riau, Komisaris Besar Polisi, Drs. Syahrial Achiyar, SH mengatakan keberadaan Mas Slamet memang sudah lama dicari-cari. Selama ini Mas Slamet selalu berpindah dari tempat satu ke tempat lainnya. Pihak Polisi menerima laporan soal keterlibatan Mas Slamet bin Kastari itu sebagai Pimpinan Jamaah Islamiyah di Singapura sekitar tiga bulan lalu. Dijelaskan , Mas Slamet menurut data polisi Singapura adalah qoaid wakalah ( pimpinan ) Jamaah Islamiyah di Singapura dengan sekitar 31-an anggota. Menggantikan Ibrahim Maidin yang telah lebih dahulu ditahan pihak polisi SIngapura dibawah Akata Keselamatan Dalam Negeri ( ISA = Inrternal Security Act ). Keluarga Mas Slamet bin Kastari kini dalam pengawasan Polisi Tanjung Pinang dan ditempatkan di Wisma Bhayangkara. Enggak boleh diajak ngomong, kata staf wisma ketika Tempo News Room hendak mewawancarai Sakinah alias Nurlela, isteri Mas Slamet. Di rumah itu, Nurlela bersama empat anaknya, masing-masing Masyadi, 14 tahun, Masyfu, 12 tahun, Maskur, 7 tahun, dan Masud, 10 tahun. Sementara itu, Polda Riau juga memeriksa dua pegawai Kecamatan Mandau Dumai yang mengeluarkan KTP Mas Slamet. Keduanya, masing masing Fatmawati dan Sekretaris Camat Mandau Saparian. "Keduanya diketahui ikut dalam proses pengeluaran KTP atas nama Edi Haryanto, yang diduga kuat adalah juga Mas Slamet," kata Juru Bicara Polda Riau AKBP S Pandiangan SH, Kamis (6/2)di Mapolda Riau. Pandiangan menyebut, sejauh ini pihak kepolisian menduga kuat, keduanya ikut terlibat dalam proses pengeluaran KTP Mas Slamet dan istrinya Sakinah. Melalui Fatmawati, KTP keduanya berasal dari Jl Bangkalis RT 01 Mandau dengan tanggal pengeluaran yang sama, yakni 6 Juni 2002 dan ditandatangani Sekretaris Camat Mandau Saparian. "Pengembangan soal pemalsuan dokumen ini tengah dilakukan. Kita tunggu saja hasilnya," ujar Pandiangan. Pada tahap awal, keduanya kini diperiksa masih pada seputar pemalsuan dokumen kependudukan dan indentitas diri. Pihak Polisi sendiri menyebut akan tetap mengembangkan kasus ini, bukan hanya sebatas pemalsuan dokumen. "Bisa saja terkait dengan sejumlah maslaah lain. Namum sementara, baru sebatas pemalsuan Dokumen," ujar Pandiangan. (Rumbadi Dalle dan Jupernalis Samosir-Tempo News Room)

Berita terkait

Tips Perawatan Lensa Kontak

3 menit lalu

Tips Perawatan Lensa Kontak

Lensa kontak menjadi salah satu pilihan alat bantu penglihatan yang kian populer di kalangan masyarakat. Ini tips perawatan lensa kontak.

Baca Selengkapnya

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

4 menit lalu

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.

Baca Selengkapnya

Batal Tampil Sederhana, Rihanna Absen di Met Gala 2024 karena Sakit

7 menit lalu

Batal Tampil Sederhana, Rihanna Absen di Met Gala 2024 karena Sakit

Rihanna mendadak absen di Met Gala 2024 karena flu. Sebelumnya dia berencana untuk tampil sangat sederhana tahun ini.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Jawab Soal Kursi Menteri Pendidikan di Kabinet Prabowo

11 menit lalu

Muhammadiyah Jawab Soal Kursi Menteri Pendidikan di Kabinet Prabowo

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti buka suara terkait jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

BNPT Lakukan Monitoring Standar Pengamanan di Bandara Ngurah Rai

13 menit lalu

BNPT Lakukan Monitoring Standar Pengamanan di Bandara Ngurah Rai

Kehadiran BNPT merupakan tindak lanjut dari asesmen yang pernah dilakukan di Bandara Ngurah Rai

Baca Selengkapnya

Bekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya

14 menit lalu

Bekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya

Jaksa KPK mengatakan eks Hakim Agung Gazalba Saleh berupaya menyembunyikan uang hasil korupsi dengan cara membeli mobil, rumah, hingga logam mulia.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

15 menit lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik sebesar Rp 8 ribu ke level Rp 1.318.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

15 menit lalu

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

Setahun ini, pengembangan Bandara Suvarnabhumi fokus peningkatan layanan penumpang dan mengurangi waktu tunggu di pos imigrasi dan pemeriksaan bagasi.

Baca Selengkapnya

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

16 menit lalu

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

18 menit lalu

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

Orang-orang dekat Prabowo menceritakan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar untuk menguasai DPR.

Baca Selengkapnya