Penambahan Koter Hindari Kasus Serupa Ambalat  

Reporter

Editor

Minggu, 4 Juli 2010 19:03 WIB

Endriartono Sutarto. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
TEMPO Interaktif, Jakarta - Eks Panglima TNI Jendral (Purn) Endriartono Sutarto mengatakan perluasan dan penambahan struktur Komando Teritorial (Koter) di daerah merupakan upaya TNI untuk meng-cover seluruh wilayah nasional. "Sehingga tidak terjadi seperti kasus Ambalat yang di klaim Malaysia,"ujarnya ketika dihubungi Tempo, Minggu (4/7).

Menurut dia, peralatan TNI yang ada saat ini tak cukup memadai. Misalnya saja pesawat, dari jumlah yang sedikit itu pun seringkali pesawat TNI mengalami kecelakaan seperti yang menimpa Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Rachmat Budiyanto di Bali tempo hari. "Ini lebih murah dan efektif dalam upaya mempertahankan NKRI, sehingga tiap jenggal kita punya deteksi dini. Kalau kekuatan kita katakanlah sama dengan minimal komando pasifiknya Amerika, komando wilayah ngga diperlukan,"ujarnya.

TNI AD baru saja menambah Kodam VI/Mulawarman di Kalimantan Timur pada 28 Juni 2010. Selain pembentukan Kodam VI/Mulawarman, Mabes TNI AD sebelumnya sudah berencana menambah 22 markas komando teritorial yang terdiri dari 3 Makorem dan 19 Makodim. Tindakan TNI ini kemudian mengundang kritik berbagai pihak karena dinilai memberikan potensi negatif seperti bisnis ilegal dan kekerasan di daerah.

MUNAWWAROH

Berita terkait

Mengapa Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Rencana Penambahan Kodam?

2 Maret 2024

Mengapa Koalisi Masyarakat Sipil Tolak Rencana Penambahan Kodam?

Penambahan jumlah Kodam dianggap bisa meningkatkan peluang tentara untuk ikut cawe-cawe dalam urusan politik dan sosial masyarakat.

Baca Selengkapnya

Berapa Besaran Gaji Pokok Babinsa?

14 September 2023

Berapa Besaran Gaji Pokok Babinsa?

Besaran gaji pokok Babinsa termasuk pada Golongan I (Tamtama) dan Golongan II (Bintara) bila mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 16 Tahun 2019.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Bamsoet Dukung Menhan Prabowo Perkuat Tiga Matra Militer

22 Mei 2023

Ketua MPR Bamsoet Dukung Menhan Prabowo Perkuat Tiga Matra Militer

Penguatan kepada tiga matra di TNI ini sejalan dengan arahan dan amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Selengkapnya

Prabowo Subianto Sebut Anggaran Pertahanan Kecil, Pengamat: Alokasi Pengadaan Hanya 10 Persen

28 Januari 2023

Prabowo Subianto Sebut Anggaran Pertahanan Kecil, Pengamat: Alokasi Pengadaan Hanya 10 Persen

Menhan Prabowo Subianto mengatakan anggaran pertahanan relatif kecil karena Indonesia tengah fokus mengendalikan kemiskinan

Baca Selengkapnya

Mengenal 3 Panglima TNI dari Matra Angkatan Laut, Teranyar Yudo Margono

20 Desember 2022

Mengenal 3 Panglima TNI dari Matra Angkatan Laut, Teranyar Yudo Margono

Ada tiga nama Panglima TNI yang berasal dari matra Angkatan Laut, yakni Widodo Adi Sutjipto, Agus Suhartono, dan teranyar Yudi Margono.

Baca Selengkapnya

Yudo Margono Panglima TNI ke-3 dari Matra TNI AL, Siapakah Dua Lainnya?

3 Desember 2022

Yudo Margono Panglima TNI ke-3 dari Matra TNI AL, Siapakah Dua Lainnya?

Yudo Margono menjadi Panglima TNI ketiga dari matra TNI AL. Siapakah dua laksamana lainnya?

Baca Selengkapnya

Berapa Gaji Pangdam, Danrem, Dandim, dan Danramil?

29 Januari 2022

Berapa Gaji Pangdam, Danrem, Dandim, dan Danramil?

Pemimpin komando teritorial TNI, seperti Pangdam, Danrem, dan Dandim menerima gaji pokok yang berbeda. Berikut rincian besarannya.

Baca Selengkapnya

Singapura Akan Serahkan Kendali Udara Kepulauan Riau ke Indonesia

10 Oktober 2019

Singapura Akan Serahkan Kendali Udara Kepulauan Riau ke Indonesia

Kendali udara Kepulauan Natuna dikelola oleh Singapura sejak Konvensi ICAO di Dublin, Irlandia pada 1946.

Baca Selengkapnya

KRI Tjiptadi Ditabrak Kapal Vietnam, Luhut: Harus Protes Keras

29 April 2019

KRI Tjiptadi Ditabrak Kapal Vietnam, Luhut: Harus Protes Keras

"Kalau dia melanggar teritori kita maka kita harus protes keras," kata Luhut Pandjaitan, Senin, 29 April 2019.

Baca Selengkapnya

Cara Bebaskan ABK dari Abu Sayyaf, Ini Kata Eks Panglima TNI  

31 Maret 2016

Cara Bebaskan ABK dari Abu Sayyaf, Ini Kata Eks Panglima TNI  

Kenapa Indonesia perlu berkoordinasi dengan Filipina dulu?

Baca Selengkapnya