TNI Tak Punya Hak Pilih di 2014

Reporter

Editor

Rabu, 23 Juni 2010 20:04 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan Undang-Undang No 34 tahun 2004 tentang TNI mengamanatkan setiap orang dalam organisasi TNI harus netral. Sehingga, jika TNI mau hak pilih di 2014, harus diubah dulu undang-undangnya.

"Di Program Legislasi Nasional tahun ini tidak ada jadwal perubahan. Tidak tahu kalau tahun depan," kata Purnomo usai Seminar Keamanan Nasional di gedung Lembaga Ketahanan Nasional, Rabu (23/6).

Purnomo melanjutkan, pemerintah masih harus mendengar dulu kemauan TNI dan kemauan rakyat terkait dengan pengembalian hak pilih para prajurit dan perwira TNI. "Tetapi amanat pengubahan Undang-Undang ada di tangan DPR dan Presiden, saya hanya mengikuti peraturan perundang-undangan yang ada," kata Purnomo.

Kalaupun undang-undang tersebut mau diubah, katanya, prosesnya tidak cepat. Sebagai perbandingan, untuk membuat Rancangan Undang-Undang Keamanan Nasional saja membutuhkan seminar besar di Lembaga Ketahanan Nasional, yang melibatkan semua pemangku kepentingan dalam pertahanan dan keamanan nasional. "Jadi tidak ujug-ujug berubah. Perlu suatu proses panjang," tegas Purnomo.

Menurut catatan terakhir Purnomo, jumlah TNI saat ini ada sekitar 400 ribu personil. "Interpretasikan sendiri, apa signifikan dengan pemilu yang biasanya diikuti sekitar 120 sampai 130 jutaan pemilih?" ujar Purnomo.

Sebelumnya, mantan Panglima TNI Endriartono Sutarto menyatakan pemberian hak pilih kepada TNI harus bisa diberikan di 2014. Tetapi terbatas hanya hak untuk memilih, bukan hak untuk dipilih.

"Bedakan antara hak pilih institusi dengan hak pilih prajurit, bedanya jauh. Sepuluh tahun (sejak 2004) sudah cukup untuk membuat orang percaya individu dalam TNI cukup dewasa dalam memilih," kata Endriartono.

Diwawancarai terpisah, pengacara senior Adnan Buyung Nasution menyatakan ketidaksetujuannya. "Sampai saat ini, kita (Indonesia) masih berusaha membuat TNI yang tadinya sarat politik dan berhasrat menguasai negara untuk kembali normal dulu," kata Adnan.

Beberapa hari lalu, anggota Komisi Pemerintahan Dalam Negeri dari Fraksi PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menerangkan, jika mau memberikan hak pilih pada TNI, Undang-Undang Pemilu juga harus diubah. "Berdasarkan pengalaman, biasanya itu butuh panitia khusus," kata Ganjar.

ARYANI KRISTANTI

Berita terkait

Tak Setuju TNI Diberi Hak Politik, Ini Alasan Ryamizard  

10 Oktober 2016

Tak Setuju TNI Diberi Hak Politik, Ini Alasan Ryamizard  

Ryamizard mengatakan kondisi saat ini tidak memungkinkan bagi TNI untuk memiliki hak politik.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Menhan Setuju TNI Dikembalikan di MPR

10 Oktober 2016

Ini Alasan Menhan Setuju TNI Dikembalikan di MPR

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu tidak setuju jika TNI ikut dalam politik praktis.

Baca Selengkapnya

Hak Politik Tentara, Istana Tak Dukung Panglima TNI

7 Oktober 2016

Hak Politik Tentara, Istana Tak Dukung Panglima TNI

Menteri Sekretaris Negara Pratikno menegaskan TNI harus
netral.

Baca Selengkapnya

Panglima: Tak Punya Hak Politik, TNI seperti Warga Asing  

4 Oktober 2016

Panglima: Tak Punya Hak Politik, TNI seperti Warga Asing  

Menurut Gatot, anggota TNI memang belum siap diberi hak politik untuk menyalurkan hak pilihnya.

Baca Selengkapnya

Panglima Usul Tentara Bisa Nyoblos, DPR: TNI Harus Netral

4 Oktober 2016

Panglima Usul Tentara Bisa Nyoblos, DPR: TNI Harus Netral

Pemberian hak pilih kepada anggota TNI berpotensi memecah belah soliditas TNI.

Baca Selengkapnya

Panglima Moeldoko Izinkan Istri Prajurit TNI Berpolitik  

21 Mei 2015

Panglima Moeldoko Izinkan Istri Prajurit TNI Berpolitik  

Prajurit TNI tetap dilarang keras terlibat dalam berpolitik praktis.

Baca Selengkapnya

Kasus Babinsa, Bawaslu Ingin Panglima TNI Datang

9 Juni 2014

Kasus Babinsa, Bawaslu Ingin Panglima TNI Datang

Pertemuan dengan Panglima TNI diharapkan menjadi ajang
koordinasi dan tukar-menukar informasi.

Baca Selengkapnya

Intelijen Telusuri Prajurit TNI Tak Netral

5 Juni 2014

Intelijen Telusuri Prajurit TNI Tak Netral

Budiman menyatakan belum menemukan indikasi prajurit bersikap tak netral.

Baca Selengkapnya

SBY Desak Buku Reformasi TNI-Polri Dirampungkan  

3 Juni 2014

SBY Desak Buku Reformasi TNI-Polri Dirampungkan  

SBY meminta buku sejarah ini segera diselesaikan mumpung pelakunya masih hidup.

Baca Selengkapnya

Panglima Janji Tebas Kepala Prajurit Tak Netral  

14 Maret 2014

Panglima Janji Tebas Kepala Prajurit Tak Netral  

Ini kedua kalinya Moeldoko menyebut tebas-menebas.

Baca Selengkapnya