Arbi Sanit: Hak Pilih TNI Sebaiknya 2019

Reporter

Editor

Senin, 21 Juni 2010 16:23 WIB

Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat (Kopassus). TEMPO/ Subekti

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Indonesia Arbi Sanit mengatakan sudah saatnya TNI diberi hak pilih. Namun, hak politik itu sebaiknya dilakukan pada Pemilu 2019. "Kan TNI sudah ada dua kali pemilu terbukti nggak memilih. Sudah saatnya (hak politik TNI ) dapat dimulai," kata Arbi saat ditemui di kantor Transparency International Indonesia, Senin (21/6).

Menurut Sanit, masih ada kekhawatiran kalau hak politik itu diberi pada pemilu 2014. Selama ini, secara institusional TNI memang telah melarang. Namun, justru dari kalangan partai politik yang menarik-narik TNI untuk terlibat dalam politik. "Itu ditunjukan dalam Pilkada dimana parpol mengajak anggota TNI untuk nyalon," ujarnya.

Jadi, kata dia, sekarang ini dipastikan saja dalam undang-undang pemilu dan undang-undang partai politik bahwa partai tidak boleh melibatkan TNI. "Dipastikan dulu sipil tidak boleh menggunakaan aparat. (Kalau sudah terbukti) baru pada 2019 boleh menggunakan suara," kata Sanit.

Amirullah

Berita terkait

Tak Setuju TNI Diberi Hak Politik, Ini Alasan Ryamizard  

10 Oktober 2016

Tak Setuju TNI Diberi Hak Politik, Ini Alasan Ryamizard  

Ryamizard mengatakan kondisi saat ini tidak memungkinkan bagi TNI untuk memiliki hak politik.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Menhan Setuju TNI Dikembalikan di MPR

10 Oktober 2016

Ini Alasan Menhan Setuju TNI Dikembalikan di MPR

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu tidak setuju jika TNI ikut dalam politik praktis.

Baca Selengkapnya

Hak Politik Tentara, Istana Tak Dukung Panglima TNI

7 Oktober 2016

Hak Politik Tentara, Istana Tak Dukung Panglima TNI

Menteri Sekretaris Negara Pratikno menegaskan TNI harus
netral.

Baca Selengkapnya

Panglima: Tak Punya Hak Politik, TNI seperti Warga Asing  

4 Oktober 2016

Panglima: Tak Punya Hak Politik, TNI seperti Warga Asing  

Menurut Gatot, anggota TNI memang belum siap diberi hak politik untuk menyalurkan hak pilihnya.

Baca Selengkapnya

Panglima Usul Tentara Bisa Nyoblos, DPR: TNI Harus Netral

4 Oktober 2016

Panglima Usul Tentara Bisa Nyoblos, DPR: TNI Harus Netral

Pemberian hak pilih kepada anggota TNI berpotensi memecah belah soliditas TNI.

Baca Selengkapnya

Panglima Moeldoko Izinkan Istri Prajurit TNI Berpolitik  

21 Mei 2015

Panglima Moeldoko Izinkan Istri Prajurit TNI Berpolitik  

Prajurit TNI tetap dilarang keras terlibat dalam berpolitik praktis.

Baca Selengkapnya

Kasus Babinsa, Bawaslu Ingin Panglima TNI Datang

9 Juni 2014

Kasus Babinsa, Bawaslu Ingin Panglima TNI Datang

Pertemuan dengan Panglima TNI diharapkan menjadi ajang
koordinasi dan tukar-menukar informasi.

Baca Selengkapnya

Intelijen Telusuri Prajurit TNI Tak Netral

5 Juni 2014

Intelijen Telusuri Prajurit TNI Tak Netral

Budiman menyatakan belum menemukan indikasi prajurit bersikap tak netral.

Baca Selengkapnya

SBY Desak Buku Reformasi TNI-Polri Dirampungkan  

3 Juni 2014

SBY Desak Buku Reformasi TNI-Polri Dirampungkan  

SBY meminta buku sejarah ini segera diselesaikan mumpung pelakunya masih hidup.

Baca Selengkapnya

Panglima Janji Tebas Kepala Prajurit Tak Netral  

14 Maret 2014

Panglima Janji Tebas Kepala Prajurit Tak Netral  

Ini kedua kalinya Moeldoko menyebut tebas-menebas.

Baca Selengkapnya