TEMPO Interaktif, Surakarta - Para pedagang pakaian di Pasar Klewer Surakarta mengobral barang dagangannya untuk menarik minat wisatawan berbelanja. Meski demikian, kenaikan omzet penjualan belum terlihat lantaran wisatawan yang datang belum terlampau banyak.
"Kami yakin wisatawan akan mulai ramai di awal pekan," kata seorang pedagang di kios Ramayana, Wuryani, Sabtu (19/6). Ia mengaku telah mempersiapan stok dagangan untuk menyambut wisatawan. Biasanya, wisatawan yang berkunjung ke Keraton Surakarta pasti menyempatkan diri singgah ke pasar batik tersebut.
Dia menjelaskan, para pedagang saat ini sudah mulai mengobral harga eceran pakian batik. Harga yang diterapkan nyaris sama dengan harga grosir. "Baju batik untuk anak-anak dijual seharga Rp 5.000 tiap potong," kata dia. Pada hari biasa, harga baju batik untuk anak itu dijual seharga Rp 10.000 tiap potong.
Obral harga tersebut dilakukan lantaran persaingan yang cukup ketat. Selain bersaing dengan sesama pedagang pasar, mereka juga bersaing dengan pusat belanja moderen yang menjual komoditas yang sama. Pusat belanja itu terletak tak jauh dari Pasar Klewer. Bukan hanya itu, pedagang pasar juga harus bersaing dengan pedagang kaki lima yang bertebaran di sepanjang jalan menuju pasar itu.
Meski banting harga, pedagang yakin jika mereka tidak akan rugi. "Kami tetap mengambil untung meski sangat tipis," kata Wuryani. Dia berharap keuntungannya dapat berlipat dengan meningkatnya omzet penjualan. Pedagang yakin jika omzet dagangannya mampu naik dua kali lipat pada musim liburan sekolah.
Salah satu pelancong asal Bogor, Jawa Barat, yang ditemui, Yati Kusyati, mengaku baru pertama kali berkunjung Pasar Klewer. "Berkunjung ke Surakarta juga baru sekali ini," kata dia. Yati mengaku harga batik yang dijual di Klewer lebih murah dibanding di kota lain.
Meski demikian, dia mengeluhkan kondisi pasar yang sempit dan pengap. "Pembeli mau jalan saja susah," kata dia. Belum lagi kondisi lalu lintas menuju pasar yang cukup semrawut.
Ahmad Rafiq
Berita terkait
Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
13 hari lalu
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral
14 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.
Baca SelengkapnyaJangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park
17 hari lalu
Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.
Baca SelengkapnyaPNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah
42 hari lalu
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.
Baca SelengkapnyaKampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya
44 hari lalu
Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaBegini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik
6 Maret 2024
Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.
Baca SelengkapnyaKBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta
28 Februari 2024
Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).
Baca SelengkapnyaPiaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik
17 Februari 2024
Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.
Baca SelengkapnyaNMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik
11 Februari 2024
NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.
Baca SelengkapnyaCerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online
6 Februari 2024
Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.
Baca Selengkapnya