TEMPO Interaktif, Jakarta:Komisi I DPR, setelah bertemu dengan dengan pimpinan fraksi-fraksi, Selasa (5/2) sore, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, secara resmi menolak kehadiran PM Australia John Howard di DPR. Wakil Ketua DPR, Soetardjo Soerjogoeritno, mengatakan, “Komisi I minta untuk dipertimbangkan - bahasa politiknya, kalau bahasa Jawanya ya menolak - atas kehadiran Yang Mulia Perdana Menteri Australia, John Howard, untuk datang khususnya tanggal 7 Februari ke Gedung DPR RI.” Di dalam konferensi pers yang diadakan sesudah rapat tersebut, Soetardjo juga mengatakan bahwa sikap tersebut diambil karena Howard dinilai selalu mencampuri urusan dalam negeri Indonesia. Soetardjo mengatakan penilaian tersebut meliputi masalah referendum di Papua, masalah Timor Timur yang dinilai masih menyakiti bangsa Indonesia, dan Howard yang selalu berorientasi kepada Eropa bukan Asia. Ditekankan oleh Soetardjo, meskipun bangsa Indonesia menganut satu paham politik luar negeri yang bebas dan aktif, dan oleh karenanya dapat bersahabat dengan negara manapun, namun itu tidak berlaku jika negara tersebut tidak menghormati bangsa Indonesia. Sedang Ibrahim Ambong, Ketua Komisi I yang mendampingi Soetardjo dalam konferensi pers tersebut, mengatakan bahwa meskipun bangsa Indonesia termasuk negara yang masih berkembang, tetapi sikap ini dimanfaatkan untuk menunjukkan kepada pemerintah Australia bahwa bangsa Indonesia masih memiliki martabat. Di dalam kesempatan itu, Soetardjo juga mengungkapkan bahwa Ketua MPR telah menyampaikan solidaritasnya dengan juga menyatakan tidak akan menerima kunjungan Howard tersebut ke MPR. Dalam konferensi pers itu Soetardjo didampingi oleh Ketua Komisi I dan wakilnya, masing-masing, Ibrahim Ambong dari fraksi PG dan Ishak Latuconsina dari fraksi TNI/Polri. (Wuragil-Tempo News Room)
Berita terkait
Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Gabungan Mahasiswa Surabaya
1 menit lalu
Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Gabungan Mahasiswa Surabaya
Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)