Ombak Besar, Wisatawan Diminta Waspada Bermain di Pantai Padang  

Reporter

Editor

Kamis, 17 Juni 2010 14:23 WIB

TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO Interaktif, Padang — Wisatawan diminta berhati-hati bermain di pantai Padang, Sumater Barat, karena saat badai ombak besar sangat membahayakan.

Manajer Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana Provinsi Sumatera Barat, Ade Edward mengingatkan agar pengelola obyek wisata pantai mengawasi pengunjung pantai agar tidak terjadi lagi korban tenggelam seperti 3 alumni SMA 1 Bukittinggi yang tewas tenggelam di Pantai Ulak Karang dua pekan lalu.

“Pada musim libur saat ini biasanya lokasi pantai baik lokasi wisata maupun bukan lokasi wisata, ramai dikunjungi wisatawan domestik, pantai berbahaya dijadikan tempat mandi ketika pergantian pasang surut dan naik sekitar pukul 11.00 WIB dan menjelang magrib, kemudian saat badai yang waktunya baru bisa terjadi beberapa saat sebelumnya," urai Ade Edward, Kamis (17/6).

Ia mengatakan pada musim libur ini, pantai Sumatera Barat juga mengalami musim angin barat yang menyebabkan ombak lebih besar dari biasanya. Musim angin barat akan berlangsung hingga November 2010.

Idealnya, kata dia, pengelola obyek wisata pantai menempatkan petugas yang bisa menjaga dan mengingatkan pengunjung. Sedangkan di pantai yang bukan obyek wisata, masyarakat sekitar dan lurah, nagari, atau RT agar mengingatkan pengunjung.

"Sebaiknya kita memiliki pengaja pantai seperti Baywacth, tapi belum bisa karena dana, namun di Badan Penanggulangan Bencana Daerah kami sudah membicarakan upaya pencegahan korban ini dengan meningkatkan patroli di pantai, terutama musim libur," kata Ade Edward.

Selain tiga korban tenggelam alumni SMA 1 Bukittinggi, hingga saat ini tiga warga Siberut, Mentawai, yang naik perahu tempel pada 8 Juni lalu juga masih hilang. Tim SAR sempat mencari dan menyusuri perairan Pesisir Selatan lokasi hilangnya ketiga korban selama dua hari dengan helikopter. Pencarian juga dilakukan dengan kapal. Namun tubuh ketiga korban tidak ditemukan.

Enam pemuda, dua di antaranya warga negara Srilangka yang akan surfing ke Mentawai nekat mengarungi perairan itu dari Pantai Purus Padang menuju Pulau Siberut, Mentawai, di tengah badai. Namun perahu mesin tempel yang biasa digunakan nelayan itu dihempas ombak dan tenggelam di perairan Pesisir Selatan.

Kedua warga Srilangka, Enden Graraja, 31 tahun, dan Jigen , 24 tahun, serta seorang warga Purus II bernama Rio Refendi, 19 tahun, berhasil diselamatkan kapal pukat nelayan.

Namun tiga lainnya, Windi Afriadi, 20 tahun, Nofri, 18 tahun, dan Adiana, 20 tahun, warga Siberut dinyatakan hilang.

Febrianti

Advertising
Advertising

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

5 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Wisatawan Tewas Tenggelam di Pantai Batam, Basarnas Imbau Pengelola Sediakan Lifeguard

22 hari lalu

Wisatawan Tewas Tenggelam di Pantai Batam, Basarnas Imbau Pengelola Sediakan Lifeguard

Lifeguard penting untuk menjaga keselamatan pengunjung objek wisata wisata masing-masing, terutama pantai.

Baca Selengkapnya

Landasan Pacu Bandara Haneda Tempat Kecelakaan Mulai Dibersihkan

5 Januari 2024

Landasan Pacu Bandara Haneda Tempat Kecelakaan Mulai Dibersihkan

Kru di Bandara Haneda Tokyo mulai membersihkan bangkai pesawat Japan Airlines yang hangus dari landasan pacu.

Baca Selengkapnya

Japan Airlines Rugi Lebih dari Rp 1,5 Triliun dari Kecelakaan di Haneda Tokyo

4 Januari 2024

Japan Airlines Rugi Lebih dari Rp 1,5 Triliun dari Kecelakaan di Haneda Tokyo

Japan Airlines memperkirakan kerugian lebih dari Rp 1,5 triliun setelah satu pesawatnya hancur bertabrakan dengan pesawat lain di Haneda Tokyo.

Baca Selengkapnya

Pilot Japan Airlines Mengaku Tidak Melihat Pesawat Penjaga Pantai Sebelum Tabrakan

4 Januari 2024

Pilot Japan Airlines Mengaku Tidak Melihat Pesawat Penjaga Pantai Sebelum Tabrakan

Pilot pesawat Japan Airlines mengaku tidak melihat pesawat penjaga pantai Jepang sebelum bertabrakan di Bandara Haneda Tokyo

Baca Selengkapnya

Insiden Tabrakan di Jepang, Pilot Japan Airlines Awalnya Tak Menyadari Pesawatnya Terbakar

4 Januari 2024

Insiden Tabrakan di Jepang, Pilot Japan Airlines Awalnya Tak Menyadari Pesawatnya Terbakar

Pesawat Japan Airlines terbakar setelah bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai saat mendarat di Bandara Haneda Tokyo.

Baca Selengkapnya

Jepang Rilis Transkrip Tabrakan Pesawat Fatal

3 Januari 2024

Jepang Rilis Transkrip Tabrakan Pesawat Fatal

Sebelum tabrakan pesawat, jet penumpang sudah diizinkan untuk mendarat, sementara pesawat penjaga pantai belum diizinkan untuk lepas landas.

Baca Selengkapnya

Pesawat Japan Airlines Terbakar, KBRI Tokyo Telusuri Penumpang WNI

2 Januari 2024

Pesawat Japan Airlines Terbakar, KBRI Tokyo Telusuri Penumpang WNI

KBRI Tokyo tengah berkoordinasi dengan pihak otoritas Jepang menelusuri penumpang WNI menyusul kebakaran pesawat Japan Airlines

Baca Selengkapnya

Senggolan di Bandara: Seluruh Penumpang Japan Airlines Selamat, tapi 5 Awak Pesawat Penjaga Pantai Jepang Tewas

2 Januari 2024

Senggolan di Bandara: Seluruh Penumpang Japan Airlines Selamat, tapi 5 Awak Pesawat Penjaga Pantai Jepang Tewas

Seluruh 379 penumpang dan awak pesawat Japan Airlines secara ajaib lolos dari kebakaran menyusul tabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang

Baca Selengkapnya

Pesawat Japan Airlines Terbakar, 5 Kru Pesawat Penjaga Pantai Jepang Tewas

2 Januari 2024

Pesawat Japan Airlines Terbakar, 5 Kru Pesawat Penjaga Pantai Jepang Tewas

Lima orang tewas ketika pesawat Japan Airlines menabrak sebuah pesawat penjaga pantai saat mendarat di landasan pacu Bandara Haneda Tokyo

Baca Selengkapnya